TY - THES AV - restricted KW - Model KW - Manajemen KW - Kapasitas Sekolah KW - Prakarsa Sekolah KW - SMP di Daerah Tertinggal TI - Model Manajemen Pengembangan Kapasitas Sekolah Berbasis Prakarsa Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Daerah Tertinggal di Kabupaten Ngada. ID - UNY66057 M1 - disertasi UR - http://eprints.uny.ac.id/66057/ N2 - Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan mensintesis (1) data kapasitas sekolah, (2) kinerja manajemen pengembangan kapasitas sekolah, (3) hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah dalam mengembangkan kapasitas sekolah; 4) menetapkan skala ptioritas pengembangan kapasitas sekolah, 5) mengembangkan model manajemen pengembangan kapasitas sekolah berbasis prakarsa sekolah yang relevan dengan kebutuhan sekolah, dan (6) menguji tingkat efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) level ke-3 dengan langkah-langkah berikut ini: melakukan penelitian terhadap model yang telah ada, melakukan studi literatur, membuat perencanaan pengembangan model, melakukan pengujian internal desain model, melakukan revisi desain model, melakukan uji lapangan (uji efektivitas eksternal) model, dan diseminasi. Penelitian tahap pertama (research) dilakukan pada 5 SMP dengan menggunakan mentode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen; informan ditetapkan dengan purposive dan snowbal sampling. Teknik analisis data dalam 3 alur: mereduksi (data reduction), memaparkan (data display), dan menyimpulkan (data verification). Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi. Penelitian tahap pengembangan (development) untuk menguji efektivitas model menggunakan metode delphi dan focus group discussion; dilakukan oleh 5 ahli, 15 praktisi, dan 97 guru. Data dikumpulkan dengan angket, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghitung skor rata-rata. Temuan penelitian adalah: 1) aspek kapasitas SMP yang masih termasuk dalam kategori rendah adalah kapasitas pedagogi dan profesional guru, sarana vital pembelajaran, kurikulum, dan pembiayaan kegiatan pengembangan; 2) pengembangan kapasitas sekolah belum dimanajemeni dengan baik; 3) hambatan pengembangan kapasitas sekolah berasal dari guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan lingkungan alam; 4) kapasitas sekolah yang harus segera dikembangkan adalah kapasitas guru, kurikulum, sarana-prasarana, dan keuangan sekolah; 5) model manajemen pengembangan kapasitas sekolah yang relevan dengan kebutuhan sekolah adalah yang menerapkan 4 fungsi organik manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi dengan melibatkan dan mengoptimalkan peran internal dan extermal stakeholders serta kepala sekolah menerapkan pola kepemimpinan transformasional, 6) Model yang dikembangkan mempunyai tingkat efektivitas internal dan eksternal dalam kategori sangat tinggi yang masing-masing ditunjukkan dengan rerata skor 95,51 dan 88,15. Y1 - 2019/08/20/ PB - Program Pascasarjana A1 - Ruminah, Ruminah A1 - Sugiyono, Sugiyono ER -