%X Tujuan penelitian ini untuk mengungkap penggunaan jenis dan fungsi elisitasi dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan didukung analisis kuantitatif. Metode ini diterapkan dengan cara mengumpulkan data, mentranskripsikan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan. Subjek dalam penelitian ini ialah dua orang guru bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah elisitasi guru dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas baik berupa kata, frasa maupun kalimat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui perekaman video dan audio dan observasi. Keabsahan data dalam penelitian ini dicapai melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh dua kesimpulan. Pertama, elisitasi terdiri dari dua jenis utama yaitu echoic question dan epistemic question. Echoic question terdiri dari sub-jenis elisitasi sebanyak 18 elisitasi comprehension check (3,46%), 3 elisitasi clarification request (0,57%) dan 25 elisitasi confirmation check (5%). Sedangkan, jenis elisitasi epistemic question terdiri dari sub-jenis elisitasi referential 131 (25,19%), 296 elisitasi display (56,95%), 18 elisitasi expressive (3,45%), dan 28 elisitasi rhetorical (5,38%). Sehingga, guru bahasa Inggris di SMA Muhammadiyah mengajukan banyak elisitasi berupa epistemic question yang totalnya 90,97%, sedangkan echoic question sebanyak 9,03%. Hal ini mengakibatkan interaksi kelas tidak terbangun secara efektif. Kedua, fungsi elisitasi yang ditemukan dalam penelitian ini ada sepuluh fungsi, yaitu building on thinking terdiri dari 130 elisitasi (25%), 105 elisitasi factual elicitation (20,91%), 88 elisitasi class management (16,92%), 78 elisitasi checking understanding (15%), 41 elisitasi developing vocabulary (7,88%), 33 elisitasi cued elicitation (6,35%), 27 elisitasi building on content (5,19%), 10 elisitasi checking prior knowledge (1,93%), 7 elisitasi practicing skill (1,35%), dan 1 elisitasi developing reflection (0,19%). Fungsi elisitasi yang paling dominan adalah building on thinking. Jika dibandingkan elisitasi yang muncul paling sedikit, yaitu elisitasi sebagai practicing skill, guru lebih banyak mengelisitasi respon siswa melalui proses berpikir konseptual dalam mengungkapkan gagasan-gagasan daripada mempraktikkan keterampilan berbahasa Inggris. %K elisitasi guru, interaksi kelas, pembelajaran bahasa inggris %A Binti Aisah Daning Sumari %A Teguh Setiawan %L UNY66000 %T Elisitasi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. %D 2019 %I Program Pascasarjana