%K Media pembelajaran, konstruksi beton bertulang, bangunan tahan gempa %L UNY64619 %D 2019 %T PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG UNTUK BANGUNAN TAHAN GEMPA DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN %X Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengembangkan media pembelajaran dan (2) mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis flash pada mata pelajaran konstruksi beton bertulang untuk bangunan tahan gempa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development. Media pembelajaran ini di implementasikan untuk peserta didik kelas XII Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 1 Seyegan. Pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket. Angket digunakan dalam validasi dan untuk mengetahui kelayakan produk media pembelajaran berbasis flash. Hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran memperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) telah dikembangkan media pembelajaran berbasis flash dengan model pengembangan 4D (define, design, develop, disseminate). Define terdiri dari dua Kompetensi Dasar, dua sub Kompetensi Dasar yaitu (a) menjelaskan persiapan bahan, alat, dan perlengkapan pekerjaan besi beton; (b) menjelaskan cara membuat begel/sengkang, merakit dan memasang tulang besi beton untuk fondasi, kolom, balok, atap, dan pekerjaan beton lainnya. Design yaitu merancang media pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS6 yang berisi materi, gambar, dan video animasi. Develope melakukan pengembangan dengan validasi produk dan diikuti revisi oleh ahli materi yaitu (a) menggunakan huruf non-roman; (b) ukuran penulangan pada sambungan tulangan kolom di tengah bentang, ahli media yaitu (a) penggunaan warna pastels pada background media; (b) musik pada media harus lebih tenang tidak ada hentakan. Disseminate melakukan penyebarluasan melalui perangkat lunak maupun perangkat keras seperti CD, YouTube, dan jurnal kemahasiswaan. (2) analisis data berdasarkan deskriptif kualitatif yaitu memperoleh data dalam bentuk verbal, lisan, foto, dokumen-dokumen dan perilaku, kemudian ditentukan hasil validasi yaitu kelayakan media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi satu dengan rerata skor 81 dengan kategori “sangat layak”, sedangkan penilaian oleh ahli materi dua (guru) dengan rerata skor 86 termasuk dalam kategori “sangat layak” dan penilaian oleh ahli media dengan rerata skor 85 termasuk dalam kategori “sangat layak”. %A Puteri Kurnia Asmara %I Universitas Negeri Yogyakarta