@phdthesis{UNY61711, year = {2017}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {PENGARUH METODE DRILL DENGAN BANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA RESEPTIF DAN EKSPRESIF SISWA AUTIS DI SLB CITRA MULIA MANDIRI}, author = {Putri Devi Novena}, month = {August}, url = {http://eprints.uny.ac.id/61711/}, abstract = {Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill dengan bantuan media kartu bergambar terhadap kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif siswa autis di SLB Citra Mulia Mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen (quasi experimental). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A?. Penelitian ini bertempat di Sekolah Luar Biasa Citra Mulia Mandiri. Subjek pada penelitian ini adalah satu orang anak autis usia remaja. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes dan panduan observasi. Data penelitian eksperimen dengan subjek tunggal ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Adapun untuk melihat perbandingan hasil data baseline 1, intervensi, dan baseline 2 dalam kemampuan berbahasa reseptif dan ekpresif siswa autis dalam hal memahami dan melakukan perintah sederhana harus dianalisis terlebih dahulu. Analisis tersebut meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan berbahasa reseptif pada fase baseline 1 yang diperoleh subjek sebesar sebesar 56,67\% meningkat menjadi 76,67\% pada fase intervensi. Kemudian meningkat lagi menjadi sebesar 86,67\% pada fase baseline 2. Peningkatan rata-rata skor dikarenakan peneliti memberikan materi pemahaman instruksi secara berulang-ulang pada setiap sesi sebelum dilanjutkan dengan praktik. Selanjutnya, Rata-rata skor tes kemampuan berbahasa ekspresif pada fase baseline 1 yang diperoleh subjek sebesar 50,00\% meningkat menjadi 73,33\% pada fase intervensi. Kemudian meningkat lagi menjadi sebesar 86,67\% pada fase baseline 2.} }