@phdthesis{UNY61457, year = {2018}, school = {UNY}, title = {Karakteristik Berpikir Matematis Siswa SMP dalam Materi Bangun Datar ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah dan Gender}, author = {Ika Dewi Fitria Maharani}, month = {October}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik berpikir matematis siswa SMP dalam materi bangun datar pada level reproduksi, koneksi dan analisis menurut Shafer dan Foster ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa kategori rendah, sedang dan tinggi serta gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Ngawi yang berjumlah 32 siswa untuk tes kemampuan pemecahan masalah, kemudian dipilih 18 siswa berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan untuk wawancara. Pengambilan objek dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi memiliki karakteristik kemampuan berpikir matematis yang sama dengan siswa perempuan dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi yaitu mampu memenuhi level reproduksi, koneksi dan analisis. Pada level reproduksi siswa dapat mengetahui fakta dasar, menerapkan algoritma standar, dan mengembangkan keterampilan teknis. Pada level koneksi siswa dapat mengintegrasikan informasi, membuat koneksi dalam dan antar domain matematika, menetapkan rumus (tools) yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah, dan memecahkan masalah tidak rutin. Pada level analisis siswa dapat matematisasi situasi, melakukan analisis, melakukan interpretasi, mengembangkan model dan strategi sendiri, mengembangkan argumen matematika, dan membuat generalisasi Siswa laki-laki dan perempuan dengan kemampuan pemecahan masalah sedang mampu memenuhi level reproduksi dan koneksi. Namun terdapat perbedaan siswa laki-laki dan perempuan pada level koneksi. Pada level reproduksi siswa dapat mengetahui fakta dasar, menerapkan algoritma standar, dan mengembangkan keterampilan teknis. Pada level koneksi siswa laki-laki dapat mengintegrasikan informasi, dan menetapkan rumus (tools) yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan siswa perempuan hanya dapat mengintegrasikan informasi. Siswa laki-laki dan perempuan dengan kemampuan pemecahan masalah rendah hanya mampu memenuhi level reproduksi. Namun terdapat perbedaan siswa laki-laki dan perempuan pada reproduksi. Pada level reproduksi siswa perempuan dapat memahami fakta dasar dan mengembangkan keterampilan teknis, sedangkan siswa laki-laki mampu mengembangkan keterampilan teknis. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Matematis, Kemampuan Pemecahan Masalah, Gende}, url = {http://eprints.uny.ac.id/61457/} }