%0 Thesis %9 S2 %A Ardhiyanto, Yanuar Duma %B Program Pascasarjana %D 2018 %F UNY:60357 %I UNY %K MICT, HIIT, berat badan, malondialdehyde, low-density lipoprotein, overweight %T Pengaruh Moderate-Intensity Continuous Training (MICT) dan High-Intensity Interval Training (HIIT) Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Low-Density Lipoprotein (LDL). %U http://eprints.uny.ac.id/60357/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh MICT dan HIIT terhadap perubahan berat badan, (2) pengaruh MICT dan HIIT terhadap kadar MDA, (3) pengaruh MICT dan HIIT terhadap kadar LDL, (4) efektivitas MICT dalam memengaruhi kadar MDA dan LDL dibandingkan HIIT. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan rancangan random control group posttest-only design. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Institut Biosains Universitas Brawijaya Malang. Sampel yang digunakan adalah hewan coba berupa tikus jantan jenis wistar berjumlah 39 ekor, yang kemudian dibagi dalam 3 kelompok sama rata (kontrol, MICT dan HIIT). Latihan MICT berada pada intesitas 50-60% baseline, sedangkan HIIT pada intensitas 100% baseline kemampuan maksimal. Proses latihan dilakukan selama 6 minggu dengan densitas 4 kali per minggu. Pengumpulan data kadar MDA menggunakan metode Spectrophotometry, sedangankan pada kadar LDL menggunakan ABX Pentra LDL Direct CP. Teknik analisis data menggunakan uji Anova dan uji lanjutan Tukey HSD dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh MICT dan HIIT terhadap perubahan berat badan, kadar Malondialdehyde dan Low-density lipoprotein (Sig. <0,05). Dalam uji lanjut, metode MICT dan HIIT memiliki pengaruh sama dalam perubahan berat badan (0,876 > 0,05). Pada kadar LDL, pengaruh signifikan terlihat antara kelompok kontrol dan MICT (0,013 < 0,05), sedangkan pada kadar MDA, interaksi tiga kelompok saling memiliki perbedaan (Sig. < 0,05). MICT dinilai lebih baik karena memiliki mean 91,45±1,89 ng/mL, sedangkan HIIT dengan mean 184,07±6,19 ng/mL. Dari keseluruhan hasil, MICT dianggap lebih efektif dan aman dibandingkan HIIT dalam memperbaiki status metabolik tubuh pada subyek overweight yang dilihat melalui hasil adaptasi kadar MDA dan LDL.