%L UNY59806 %K Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta pada bulan Oktober 2017 sampai bulan Mei 2018. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive yang meliputi pengurus Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik analisis data meliputi tahap: (1) mempersiapkan dan mengorganisasikan data, (2) mengeksplorasi dan mengode basis data, (3) mendeskripsikan temuan dan membentuk tema, (4) merepresentasikan dan melaporkan temuan, (5) menginterpretasi makna temuan, dan (6) memvalidasi keakuratan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta memahami nasionalisme sebagai sikap cinta dan setia terhadap bangsa dan negara dan nasionalisme sebagai gerakan untuk memperjuangkan identitas dan hak kelompok yang tertindas untuk terbebas dari penindasan. Mahasiswa Papua masih merasakan ketidakadilan dan ketidaknyamanan sehingga ekspresi identitasnya lebih memperkuat upaya untuk mempertahankan otonomi, kesatuan, identitas, dan perjuangan orang Papua untuk menentukan nasib sendiri. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa Papua tentang nasionalisme belum cukup mendukung cita-cita integrasi nasional Indonesia. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia terdiri atas (1) faktor pendukung yaitu suasana kekeluargaan dan kebersamaan, pengaruh pendidikan, lingkungan Kota Yogyakarta, dan sikap masyarakat tidak rasis dan diskriminatif; (2) faktor penghambat terdiri atas: (a) faktor penghambat internal yaitu perasaan senasib sepenanggungan dan kekhawatiran dianggap berbeda pemikiran, dan (b) faktor penghambat eksternal yaitu sejarah integrasi Papua dan NKRI, kekecewaan terhadap pemerintah, pelanggaran HAM, tindakan represif, sikap rasis dan diskriminatif, kurangnya keteladanan politik, kegagalan otonomi khusus, dan peran pemimpin organisasi mahasiswa Papua. %A Ari Setiarsih %X Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta pada bulan Oktober 2017 sampai bulan Mei 2018. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive yang meliputi pengurus Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik analisis data meliputi tahap: (1) mempersiapkan dan mengorganisasikan data, (2) mengeksplorasi dan mengode basis data, (3) mendeskripsikan temuan dan membentuk tema, (4) merepresentasikan dan melaporkan temuan, (5) menginterpretasi makna temuan, dan (6) memvalidasi keakuratan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta memahami nasionalisme sebagai sikap cinta dan setia terhadap bangsa dan negara dan nasionalisme sebagai gerakan untuk memperjuangkan identitas dan hak kelompok yang tertindas untuk terbebas dari penindasan. Mahasiswa Papua masih merasakan ketidakadilan dan ketidaknyamanan sehingga ekspresi identitasnya lebih memperkuat upaya untuk mempertahankan otonomi, kesatuan, identitas, dan perjuangan orang Papua untuk menentukan nasib sendiri. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa Papua tentang nasionalisme belum cukup mendukung cita-cita integrasi nasional Indonesia. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan I Yogyakarta tentang nasionalisme untuk mewujudkan integrasi nasional Indonesia terdiri atas (1) faktor pendukung yaitu suasana kekeluargaan dan kebersamaan, pengaruh pendidikan, lingkungan Kota Yogyakarta, dan sikap masyarakat tidak rasis dan diskriminatif; (2) faktor penghambat terdiri atas: (a) faktor penghambat internal yaitu perasaan senasib sepenanggungan dan kekhawatiran dianggap berbeda pemikiran, dan (b) faktor penghambat eksternal yaitu sejarah integrasi Papua dan NKRI, kekecewaan terhadap pemerintah, pelanggaran HAM, tindakan represif, sikap rasis dan diskriminatif, kurangnya keteladanan politik, kegagalan otonomi khusus, dan peran pemimpin organisasi mahasiswa Papua. %I UNY %D 2018 %T Pemahaman Mahasiswa Papua tentang Nasionalisme untuk Mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia