%X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis dan persentase efektivitas infusa daun kelor terhadap aktivitas analgetik pada mencit jantan apabila dibandingkan dengan asetosal (kontrol positif). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geliat. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok perlakuan tersebut terdiri dari kelompok kontrol negatif yang diberi perlakuan akuades, kelompok kontrol positif yang diberi perlakuan asetosal konsentrasi 1% dosis 0,065 gr/kgBB, kelompok perlakuan I, II, dan III yang diberi perlakuan infusa daun kelor konsentrasi 25% dengan dosis sebesar 1 gr/kgBB, 3 gr/kgBB, dan 6 gr/kgBB. Setiap kelompok uji diinduksi dengan asam asetat konsentrasi 1% secara intraperitoneal kemudian diberikan perlakuan sesuai kelompoknya dengan pemberian secara oral. Kemudian jumlah geliat mencit diamati dan dihitung setiap 5 menit selama 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar dosis infusa daun kelor yang diberikan maka semakin baik efek analgetik yang ditimbulkan. Infusa daun kelor dosis 1 gr/kgBB, 3gr/kgBB, dan 6 gr/kgBB memberikan persentase efektivitas berturut-turut sebesar 32,706%; 106,390%, dan 121,428%. Berdasarkan hasil tersebut, infusa daun kelor dengan dosis 3 gr/kgBB dan 6 gr/kgBB memiliki efektivitas analgetik yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan asetosal dosis 0,065 gr/kgBB. %A Aldila Putri Widiastuti %L UNY58011 %T UJI EFEK ANALGETIK INFUSA DAUN KELOR (Moringa oleifera, Lamk) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE GELIAT (Writhing Test) %D 2018 %I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY