TY - THES AV - restricted TI - HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA SISWA SMA 2 BOPKRI YOGYAKARTA PB - Fakultas Ilmu Pendidikan A1 - Triatama, Andreas Y1 - 2018/05/15/ KW - orientasi religius KW - psychological well being ID - UNY57003 UR - http://eprints.uny.ac.id/57003/ M1 - skripsi N2 - Berdasarkan observasi diketahui adanya indikasi bahwa siswa SMA 2 BOPKRI Yogyakarta mengalami permasalahan psychological well being dan beberapa siswa tidak menjadikan agama sebagai salah satu pengontrol terhadap tingkah laku di sekolah. Hal ini nampak pada fenomena yang terjadi tawuran sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para siswa, seolah agama sudah tidak lagi menjadi pegangan dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara orientasi religius dengan psychological well being pada siswa SMA 2 BOPKRI Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA 2 BOPKRI Yogyakarta berjumlah 135 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakantabel Krejciediperolehjumlah sampel sebanyak 103 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan skala orientasi religius dan skala psychological well being. Hasil uji validitas pada variabel orientasi religiusdari 40 item terdapat 38 item dinyatakan valid dan pada variabel psychological well beingdari 40 item terdapat 34 item dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas pada variabel orientasi religiussebesar 0,929 dan pada variabel psychological well beingsebesar 0,960. Teknik analisis data menggunakankorelasi Product Moment dari Karl Person. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif antara orientasi religius dengan psychological well being pada siswa SMA 2 BOPKRI Yogyakarta, dibuktikan dari rhitung>rtabel (0,573>0,195) dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Hal ini berarti semakin tinggi orientasi religius seseorang, maka semakin tinggi psychological well beingnya, sebaliknya semakin rendah orientasi religius seseorang, maka semakin rendah pulapsychological well being-nya; dan (2) besarnya sumbangan(R2) orientasi religiusdenganpsychological well beingsebesar 32,8%, sedangkan sisanya sebesar 67,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. ER -