@phdthesis{UNY56932, year = {2017}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN}, author = {Wahid Asrori Aviv}, month = {March}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi gaya melalui metode demonstrasi bagi anak tunarungu kelas V Sekolah Dasar di SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman. Metode demonstrasi menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa secara visual. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif. Model penelitian yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman yang berjumlah 3 siswa. Objek penelitian yaitu prestasi belajar IPA dan metode demonstrasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen tes, instrumen observasi,dan instrumen kinerja guru. Teknik analisis data yaitu secara deskriptif kuantitatif. `Hasil penelitian menunjukkan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan dari kemampuan awal subjek ACK dengan skor 60, AYP dengan skor 50, dan STA dengan skor 45. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menunjukkan peningkatan pada subjek ACK 15\% dengan skor 75, subjek AYP sebesar 10\% dengan skor 60, dan STA sebesar 20\% dengan skor 65. Perbaikan tindakan pada siklus II yaitu siswa diberikan reward apabila bisa menjawab pertanyaan dari guru. Tempat duduk diberi jarak antara siswa satu dengan yang lain. Menghadirkan media yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Tes siklus II menunjukkan peningkatan pada subjek AYP sebesar 15\% dengan skor 75, subjek STA sebesar 5\% dengan skor 70 dan Subjek ACK tidak mengalami peningkatan yaitu dengan skor 75. Hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa hasil masing-masing subjek meningkat dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebesar 70 sehingga tindakan diberhentikan.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/56932/} }