%L UNY56588 %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pembakaran dan pengaruh konsentrasi oksida logam tembaga(II) terhadap warna gelasir keramik. Hasil karakterisasi dengan AAS pada limbah cair elektroplating menunjukkan kadar ion logam terbesar dalam limbah yaitu ion tembaga(II) dengan kadar sebesar 178,4510 ppm. Metode elektrokoagulasi dengan kondisi optimum ion logam tembaga(II) digunakan untuk menghasilkan logam tembaga dalam bentuk koagulan berwarna. Hasil karakterisasi dengan XRF pada koagulan menunjukkan kandungan logam terbesar dalam koagulan adalah logam tembaga(II) sebesar (22,04 ± 0,73)%. Kandungan logam lain seperti Cr, Cd, dan Pb di bawah batas deteksi dari alat XRF. Koagulan tersebut akan melewati proses pengeringan dan kalsinasi sehingga diperoleh bentuk oksida yang diterapkan sebagai pewarna gelasir keramik. Berdasarkan analisis homogenitas menggunakan chromameter, diperoleh data bahwa nilai L* semakin meningkat pada suhu pembakaran 999 dan 1060 0C, namun pada suhu 1101 0C mengalami penurunan. Nilai a* semakin menurun apabila suhu pembakaran dinaikkan. Penurunan nilai L* menunjukkan kecerahan pada permukaan gelasir keramik semakin berkurang. Sementara itu, penurunan nilai a* menunjukkan pengurangan warna hijau pada permukaan gelasir keramik. Nilai b* berbanding lurus dengan peningkatan suhu pembakaran gelasir keramik. Peningkatan nilai b* menunjukkan indikasi warna kuning yang bertambah. Data L* dan a* juga mengalami penurunan nilai apabila konsentrasi oksida logam dinaikkan, sedangkan nilai b* semakin meningkat pada konsentrasi 0,88 dan 1,76%, namun pada konsentrasi 2,64 dan 3,53% menunjukkan penurunan. %A Muhammad Arief Nuryadin %D 2018 %I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY %T APLIKASI OKSIDA LOGAM TEMBAGA(II) HASIL ELEKTROKOAGULASI LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING UNTUK PEWARNA GELASIR KERAMIK