@misc{UNY5466, author = {M.Pd Dra. Tia Meutiawati and Machfauzia Dra. Ayu Niza}, title = {PEMERJAN BAHASA JAWA HANTEN TINJAU DAN DIALEKTOLOGI SINKRONIS DAN DIAKRONIS}, year = {1998}, abstract = {Bahasa Jawa Banten merupakan salah satu dialek Jawa yang digunakan di wilayah Pantai Utara bagian paling Sarat pulau Jawa; daerah ini kini telah menjadi Propinsi Santen. Seeara geografis pemakaian dialek Jawa Banten berada di dalam wilayah pemakaian bahasa Sunda dan disebut sebagai kantong Jawa. Sebagai kantong .Tawadiperkirakan dialek .TawaSanten banyak dipengaruhi oleh bahasa di sekitarnya, yakni bahasa Sunda. Di sisi lain, dialek ini berada di wilayah paling Barat yang jauh dari pusat budaya Jawa, Jogjakarta dan Surakarta, sehingga perkembangan dialek Jawa di Banten tidak seeepat yang terjadi di pusat budaya tersebut, yang bahasanya sudah amat berbeda dengan bahasa Jawa Kuno. Hal ini menjadi dasar perkiraan bahwa dialek .TawaBanten masih menyimpan leksikon yang dianggap relik (bahasa Jawa asli yang tidak mengaJami perubahan). Yang menjadi tujuan penclitian jni adalah melakukan pemerian fonologi dan morfologi (aspek sinkronis) dan melakukan penelusuran leksikon yang dianggap relik (aspek diakronis). Pemerian seeara sinkronis menggunakan Metode Padan dan Metode Agih, sedangkan penelusuran seeara diakronis menggunakan Metode Padan Tntralingualdan Metode Padan Ekstralingual. Dalam pengumpulan data dilakukan wawaneara sceara langsung pada informan di setiap daerah pengamatan. Daftar pertanyaan yang digunakan terdiri atas J197pertanyaan yang terbagi atas 1100kata dan 97 kalimat dan diklasifikasikan atas 23 medan makna. Daftar pertanyaan tersebut dilengkapi dengan peneatatan pada kartu data dan pita kaset. Validitas instrumen dilakukan dengan eara mengkonsultasikannya pada Expertjustment, dalam hal ini Prof Nothofer pada tahun 2000 ketika peneliti berada di JWG Universitat Frankfurt, Jerman. Dengan berpatokan pada data yang berhasil dikumpulkan dari 3 daerah pengamatan, yakni Serang, Cilegon dan Anyer diketahui adanya perbedaan yang relatif sedikit di antara ketiga daerah tersebut (:r: 5\%). Perbedaan tersebut meliputi perbedaan fonologi, leksikon dan sintaksis. Seeara keseIuruhan dari 3 daerah pengamatan, hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut : Bidang Fonologi, dialek Jawa Santen mcmiliki fonem vokal la!, luI, IiI,101,lei, dan lei dan fonem konsonan terdiriatas In!, lill, ITJ/,/k/, /hi, It!, IgI, Id/, Ip/, Ir/, Ill, /w/, Is/, fbi, Im/, dan leI. Realisasi fonem fokal Ia! pada posisi ultima terbuka [iJ merupakan pinjaman dari bahasa Sunda. Secara diakronis munculnya fonem /01 pada posisi sebelum jcda dan antepenultima berasal dari PMJ *a. Fonem Iul pada posisi ultima yang diikuti fonem /hi dan Iw/ berasal dari PMJ *e. Fonem 101,leI, dan Iii pada posisi sebelum jeda masing-masing berasal dari PMl *aw, PMl *ay, dan PMl ey, PMl *uy. BidangMorfologi,diaJekJawa Bantenmemilikiprefiks ko-,so-,TJo-d,i-, pm)-;Sufiks -an, -?akrn, -i, dan -e; dan kontiks kG--an. Pretiks 1)0-merupakan pinjaman dari bahasa Sunda. Kata kunci : Kantong Bahasa, relik }, url = {http://eprints.uny.ac.id/5466/} }