%0 Thesis %9 S3 %A Septiarti, Serafin Wisni %B Program Pascasarjana %D 2017 %F UNY:53761 %I UNY %K konfigurasi pendidikan anak marjinal, komunikasi interaktif dan perilaku sosial di lingkungan sekolah %T Konfigurasi Pendidikan Anak Masyarakat Marjinal Di Kelurahan Kricak dan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. %U http://eprints.uny.ac.id/53761/ %X Penelitian ini bertujuan menemukan konfigurasi pendidikan informal dari makna (1) pendidikan anak dalam keluarga, sekolah dan masyarakat marjinal; (2) interaksi dalam konteks komunikasi sosial antara orangtua dan anak pada dimensi sistem nilai, pengetahuan, sikap dan keterampilan (kecakapan dasar) dan konstruktif, (3) perilaku sosialnya bersama teman sebaya di lingkungan sekolah. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif etnografi ini berusaha menggali informasi sedetail mungkin dimensi-dimensi yang berkaitan dengan konfigurasi pendidikan anak dalam situasi alami. Kelurahan Kricak dan Bener, Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta dipilih sebagai lokasi penelitiannya. Sumber data dalam penelitian ini adalah 25 keluarga marjinal sebagai unit analisisnya, anak-anak, kepala sekolah dan guru 3 sekolah dasar menjadi sumber data crosceknya. Teknik pengumpulan data seperti observasi partisipatif, wawancara dan analisis dokumen digunakan. Keabsahan data menggunakan triangulasi untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan intepretasi makna. Hasil penelitian ini menemukan (1) Keluarga dengan kondisi sosial, ekonomi dan secara budaya tidak beruntung ini memiliki keterlibatan dalam pendidikan anak baik di rumah, masyarakat dan kegiatan di sekolah baik langsung atau tidak langsung. Proses belajar anak pada aspek sistem pengetahuan, sikap dan pembiasaan positif sebagian besar diperoleh melalui imitasi, interaksi dan komunikasi bersama orangtua dan orang dewasa lain di sekitar tempat tinggalnya. Secara bersama-sama dalam seting ruang dan waktu yang berbeda, transmisi nilai kehidupan seperti ketertiban, kepatuhan, kedisiplinan, intelektual (akademis), sikap dan pembiasaan diperoleh anak melalui proses belajar di rumah, sekolah dan masyarakat. (2) pola interaksi, komunikasi sosial antara orangtua dan anak dalam pola percakapan singkat, instruktif dan berulang di rumah dan di lingkungan tempat tinggal. Interaksi komunikasi dialogis anak cenderung lebih banyak dilakukan kepada ibu dibandingkan ayah dalam konteks informal learning. (3) konfigurasi perilaku sosial anak dari keluarga marjinal bersama teman sebaya di lingkungan sekolah mewujud dalam tindakan, ucapan yang ada kecendrungan ke arah kenakalan anak-anak dan deviasi norma kelompok yang ringan. Perilaku sosial anak laki-laki lebih agresif, dinamis dibanding anak perempuan yang cenderung mengelompok, bersikap lebih anteng, dan penurut.