@phdthesis{UNY53506, year = {2017}, school = {UNY}, author = {Siti Khanifah}, title = {Peranan Guru PPKn dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Siswa SMA di Gayo Lues Pascakonflik Pemerintah Indonesia-Gerakan Aceh Merdeka}, month = {August}, url = {http://eprints.uny.ac.id/53506/}, keywords = {peranan guru PPKn, karakter kebangsaan, pascakonflik}, abstract = {Tujuan dari penelitian ini yaitu: Menganalisis (1) Peranan guru PPKn dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa SMA di Gayo Lues pascakonflik Pemerintah Indonesia-Gerakan Aceh Merdeka (GAM), (2) Hambatan guru PPKn dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa SMA di Gayo Lues pascakonflik Pemerintah Indonesia-GAM dan upaya penyelesainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian berdasar level partisipan yaitu guru PPKn, siswa, dan kepala sekolah. Pada level tempat yaitu SMA N Unggul Seribu Bukit, SMA N 1 Kutapanjang, dan SMA N 1 Pining. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, wawancara, dan pengamatan. Analisis data dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data yaitu, data teks berupa transkip atau data gambar untuk dianalisis, kemudian mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan yang terakhir adalah menyajikan data dalam bentuk pembahasan. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: (1) Peranan guru PPKn dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa SMA di Gayo Lues pascakonflik Pemerintah Indonesia-Gerakan Aceh Merdeka di dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran. Peranan guru PPKn ditunjukan dengan sebagai komunikator, pengelola iklim kelas, mediator-fasilitator, dan role model. (2) Hambatan yang dihadapi guru PPKn dalam pembentukan karakter kebangsaan secara garis besar sebagai berikut: kurangnya kesadaran siswa terhadap nasionalisme, kurangnya ketersediaan buku PPKn, belum ada standar evaluasi ketercapaian pembentukan karakter kebangsaan, pengaruh media terkait isu-isu kebangsaan, dan hambatan lain. Khusus, SMA N 1 Pining hambatan utama yakni mis macth guru yang mengajar PPKn bukan ber-basic PPKn. Upaya penyelesaian hambatan pembentukan karakter kebangsaan yang dilakukan guru PPKn di antaranya yaitu penyisipan nilai-nilai nasionalisme, penggunaan model pembelajaran yang menarik, penyediaan buku-buku pendukung, pelibatan instansi tingkat kecamatan, penilaian nasionalisme berfokus pada hal aplikatif dan pemahaman terhadap identitas nasional} }