%0 Thesis %9 S3 %A Pelu, Musa %B Program Pascasarjana %D 2016 %F UNY:53353 %I UNY %K pendidikan budi pekerti, modal sosial, modal budaya %T Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Refleksi Modal Sosial dan Modal Budaya (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta). %U http://eprints.uny.ac.id/53353/ %X Studi ini bertujuan: (1) menemukan komponen, dan (2) menggambarkan pengelolaan modal sosial dan modal budaya dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan naturalistik untuk menggambarkan secara alami, lengkap, mendalam, dan utuh pendidikan budi pekerti di Kota Surakarta. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatryan Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, staf administrasi, penjaga sekolah, keamanan sekolah, siswa, pegawai kantin sekolah, orang tua siswa, pengurus yayasan, dan masyarakat sekitar SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai pengumpul data. Untuk memperoleh derajad validitas tinggi, digunakan teknik trianggulasi, recheck, dan peerdebriefing. Analisis penelitian dilakukan dengan teknik analisis interaktif yang meliputi tahapan pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi/menarik kesimpulan. Kesimpulan studi ini adalah sebagai berikut. (1) Modal sosial yang digunakan dan dimanfaatkan dalam implementasi pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta meliputi hubungan saling percaya, norma, serta jaringan dan keterkaitan. (2) Modal budaya dalam pelaksanaan pendidikan budi pekerti meliputi: sistem budaya, yaitu nilai-nilai budaya Jawa dan nilai-nilai agama; sistem sosial yaitu budaya sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berbasis budi pekerti dan agama, budaya sekolah SMP Kasatriyan 1 Surakarta berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas; kebudayaan fisik, yang meliputi kebijakan pendidikan dan slogan-slogan yang mengandung pesan-pesan moral/nilai-nilai budi pekerti. (3) Jaringan kerjasama yang sinergis dilandasi rasa percaya dan kesamaan nilai/norma merupakan modal sosial yang telah dimanfaatkan dan dikelola dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan kurikulum pendidikan budi pekerti di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan SMP Kasatriyan 1 Surakarta. (4) Kultur sekolah berbasis budi pekerti dan agama di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dan kultur sekolah berbasis budi pekerti dan multikultural serta kultur komunitas merupakan modal budaya utama yang dimanfaatkan dan dikelola dalam pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Budi Pekerti.