TY - THES AV - restricted PB - Fakultas Ilmu Pendidikan TI - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM GREEN AND CLEAN SCHOOL DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO A1 - Thama, Rachma Kusuma KW - implementasi kebijakan KW - pendidikan karater peduli lingkungan KW - Program Green and Clean School di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo ID - UNY53222 Y1 - 2017/10/11/ UR - http://eprints.uny.ac.id/53222/ N2 - Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui Program Green and Clean School, faktor penghambat serta solusinya, dan faktor pendukung dalam implementasi kebijakan tersebut di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, staf, dan peserta didik. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan kebijakan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui Program Green and Clean School. Setting dalam penelitian ini adalah SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi data sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan dilihat dari 4 aspek: a) komunikasi yang jelas dan konsisten; b) sumberdaya terdiri dari berbagai fasilitas (taman, tempat sampah, alat kebersihan, bank sampah, green house, kamar mandi); c) disposisi (kesediaan) warga sekolah yang baik; d) struktur birokrasinya yaitu: Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, WMM sebagai koordinator program, dibantu warga sekolah lain, SOP-nya: jumat bersih dilaksanakan sebulan dua kali, berbagai perlombaan yang terkait dengan lingkungan, pemisahan sampah menjadi 3 bagian, bank sampah, piket kelas dilaksanakan 2 kali sehari. Strategi yang efektif yaitu: a) Program pengembangan diri terdiri dari: kegiatan rutin berupa Jumat bersih, piket kelas, pemberian nasihat dan keteladanan secara spontan, pengkondisian siswa agar peduli lingkungan terbentuk; b) Budaya sekolah, seperti budaya menjaga kebersihan lingkungan, budaya pemisahan sampah, dan budaya hemat energi. Faktor penghambatnya yaitu ada warga sekolah yang kurang peduli terhadap lingkungan, sampah yang dibuang tidak pada tempatnya, belum ada pengelolaan limbah, sarana prasarana yang kurang lengkap, dan kendala yang muncul saat hujan seperti kamar mandi yang kotor dan lapangan sering banjir. Solusinya dengan memberikan pengarahan, nasihat dan teguran tiap kesempatan, peningkatan fasilitas, pengoptimalan tempat sampah, merintis bank sampah dan bekerja sama dengan DPU, serta pemberian biopori pada beberapa area. Faktor pendukungnya yaitu adanya kesadaran, kepedulian, dan komitmen sebagian besar warga sekolah, fasilitas yang lengkap, kepala sekolah rajin memonitoring dan mengevaluasi lingkungan sekolah. M1 - skripsi ER -