@phdthesis{UNY53076, school = {FIS}, year = {2017}, title = {POLA INTERAKSI ANTARA PENGURUS DAN ANGGOTA KARANG TARUNA PURONISME DI DUSUN PURON, KELURAHAN TRIMURTI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL}, author = {Chairuddin Anwar Chairuddin Anwar}, url = {http://eprints.uny.ac.id/53076/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengeksplorasi bagaimana pola interaksi yang terjadi dan dampaknya antara pengurus dan anggota Karang Taruna Puronisme di Dusun Puron, Kelurahan Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Sebagai sebuah wadah kegiatan sosial remaja dan pemuda dalam Karang Taruna terdiri dari pengurus dan anggota yang menjalankan program kerja dalam satu masa kepengurusan. Selama masa kepengurusan itu akan terjadi interaksi yang terus-menerus terjadi dan berulang. Interaksi yang berulang ini terjadi karena intensitas kegiatan untuk bertemu dan berkomunikasi tinggi dikarenakan tempat tinggal yang berdekatan. Dari interaksi yang terjadi akan menimbulkan keakraban diantara pengurus dan anggota. Interaksi tersebut akan membentuk sebuah pola interaksi. Terdapat dua jenis pola interkasi yang terjadi yaitu simetris dan komplementer antara pengurus dan anggota Karang Taruna. Kedua pola ini memiliki dampak yang berbeda terhadap kepengurusan dan kegiatan Karang Taruna Puronisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan berjumlah 8 orang dengan 2 kategori yaitu pengurus dan anggota Karang Taruna. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara semi terstruktur, dokumentasi, dan kajian kepustakan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yaitu pengumpukan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian memperlihatkan beberapa temuan bahwa interaksi yang terjadi antara pengurus dan anggota Karang Taruna Puronisme tidak lepas dari hubungan akrab antara pengurus dan anggota yang sudah lama terjalin. Hubungan akrab dalam Karang Taruna ditandai dengan keramahtamahan dan kasih sayang, kepercayaan, pengungkapan diri , dan tanggung jawab. Dari keakraban ini kemudian memunculkan pola interaksi simetris dan komplementer. Pola simetris dilihat dari anggota yang mengelak atau memberontak ketika ditunjuk menjadi panitia atau ketua panitia. Dampak pola simetris ini adalah terhambatnya kegiatan yang dilakukan. Pola interaksi komplementer dilihat dari kepatuhan anggota terhadap arahan pengurus. dampak dari pola komplementer ini adalah kegiatan Karang Taruna berjalan lancara dan sesuai dengan perencanaan. Kata kunci : Karang Taruna, Keakraban, Pola interaksi} }