%T Askar Perang Sabil (APS) : Studi Politik dan Militer Religius Masa Perang Kemerdekaan di Yogyakarta Tahun 1945-1949 %D 2017 %I FIS %L UNY52934 %A Elsa Nurul Fatimah Elsa Nurul Fatimah %X Peristiwa Perang Kemerdekaan periode 1945-1949 merupakan hal bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia. Yogyakarta yang pada saat itu menjadi ibukota negara mengalami dampak akibat adanya berbagai macam ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Banyak pejuang yang terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta, salah satunya adalah Askar Perang Sabil (APS) yang merupakan organisasi semi militer yang didirikan oleh para ulama yang bertujuan untuk membantu TNI dalam menghadapi pasukan Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis gerakan APS, peranannya dalam berbagai pertempuran dan mengkaji pengaruh politik Islam terhadap terbentuknya APS serta peranannya sebagai kekuatan militer religius. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang proses pengerjaannya melibatkan tahapan tertentu menurut pedoman disiplin sejarah. Pertama, heuristik merupakan kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber merupakan tahap untuk menentukan otentisitas dan kredibilitas sumber sejarah yang diperoleh. Ketiga, interpretasi yaitu penafsiran fakta sejarah atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa. Keempat, historiografi yakni tahap terakhir dari kegiatan penelitian sejarah merupakan penyajian hasil penelitian dalam bentuk penulisan sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Askar Perang Sabil (APS) merupakan sebuah organisasi semi militer Islam yang dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap bangsa Belanda dan juga kelompok lainnya yang dianggap membahayakan eksistensi negara. Terbentuknya APS ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosial dan politik di Yogyakarta khususnya pengaruh politik Islam dan keprihatinan para ulama terhadap kondisi bangsa yang makin memprihatinkan, maka para pemimpin Islam yang tergabung dalam Masyumi menginginkan dibentuknya suatu laskar perjuangan. Oleh karena itu, dibentuklah APS pada 23 Juli 1947 sebagai bentuk perjuangan militer Islam. Keterlibatan APS dalam mempertahankan kemerdekaan di bawah komando Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlihat dari perjuangan mereka dalam berbagai pertempuran di Yogyakarta. Perkiraan jumlah APS adalah 318 pasukan, salah satu yang paling menonjol adalah peranan APS dalam Perang Kemerdekaan Indonesia II, pasukannya banyak yang dikirim ke medan pertempuran untuk membantu TNI menghadapi pasukan Belanda. Kata Kunci: Askar Perang Sabil, Perang Kermerdekaan, Yogyakarta.