@phdthesis{UNY52649, school = {Fakultas Ilmu Pendidikan}, year = {2017}, month = {August}, author = {Hastra Quroti Ayun Nisa}, title = {PENDIDIKAN KEMANDIRIAN SANTRI SEKOLAH DASAR DI PONDOK PESANTREN ASH-SHOLIHAH}, url = {http://eprints.uny.ac.id/52649/}, keywords = {Pendidikan kemandirian, santri sekolah dasar}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai unsur pendidikan kemandirian, serta faktor pendukung dan penghambat yang berkaitan dengan pendidikan kemandirian santri sekolah dasar di pondok Pesantren Ash-Sholihah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah 4 orang santri, 2 orang pengurus Pondok Pesantren, 2 orang Guru, 3 orang pendamping, dan 3 orang tuasantri. Objek penelitian adalah data mengenai pendidikan kemandirian satri sekolah dasar di pondok pesantren Ash-Sholihah. Data diperoleh dengan cara observasi partisipant, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Analisis data menggunakan interactive model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa :Pendidikan Kemandirian di Pondok Pesantren Ash-Sholihah meliputi pendidikan kemandirian merawat diri, pendidikan kemandiriaan merawat barang, dan kemandirian belajar. Pendidikan kemandirian di Pondok Pesantren Ash-Sholihah melibatkan 5 unsur yaitu : a) Unsur tujuan;b) Unsur Pendidik;c) Unsur Anak; ) Unsur Metode; e) Unsur Lingkungan. Faktor Pendukung yaitu : 1) Lingkungan Pondok Pesantren Ash-Sholihah yang mandiri. 2) Santri yang tinggal bersama dalam satu lingkungan sehingga mudah dalam pengawasan. 3) Sekolah yang menjadi satu dengan Pondok Pesantren. 4) Kerjasama dan kekeluargaan yang baik antara pengurus, guru, pendamping, dan seluruh warga Pondok Pesantren. 5) Adanya keinginan dari diri santri sendiri untuk mandiri. 6) Orang tua yang sudah menjelaskan tentang kehidupan di Pondok Pesantren sebelum santri masuk Pondok Pesantren. Faktor penghambat antara lain : 1) Padatnya jadwal Pondok Pesantren sehingga saat di sekolah santri kurang konsentrasi. 2) Adanya santri yang susah menyesuaikan diri dan susah diatur. 3) Pendamping kewalahan mengawasi santri. 4) Fasilitas yang seadanya dan terbatas. 5) Adanya jadwal sebulan sekali bertemuorang tua sehingga santri yang sudah terbiasa mandiri menjadi manja lagi.} }