%0 Thesis %9 S1 %A Habibi, Rizky Nurmuhammad %A Karyati, Karyati %B Jurusan Pendidikan Matematika %D 2017 %F UNY:52515 %I UNY %K demam berdarah dengue, model fuzzy, GUI, peta tematik %T APLIKASI MODEL FUZZY UNTUK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN WILAYAH RAWAN DEMAM BERDARAH DENGUE PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA %U http://eprints.uny.ac.id/52515/ %X Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakata yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penelitian ini bertujuan menjelaskan proses aplikasi model fuzzy untuk menentukan wilayah rawan demam berdarah dengue serta mengimplementasikan dalam sistem informasi geografis berupa peta tematik dan mendeskripsikan tingkat keakuratannya. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan hasil kerawanan wilayah menggunakan 12 variabel input, yaitu angka bebas jentik, house index, sarana kesehatan, frekuensi DBD, kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, curah hujan, jumlah hari hujan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, dan sinar matahari. Dengan output merupakan hasil tingkat kerawanan wilayah, yaitu tidak rawan, rawan, dan sangat rawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 78 data dari 78 kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang didapat dari Dinas Kesehatan DIY, BPS DIY, dan BMKG DIY (ECMWF). Data tersebut kemudain dibagi menjadi 2 yaitu, data training dan data testing. Sebanyak 64 data training digunakan untuk menentukan himpunan fuzzy pada masing-masing variabel input dan output dengan pendekatan kurva segitiga, kurva trapesium, dan kurva bentuk bahu yang kemudian digunakan untuk menentukan aturan fuzzy IF-THEN sehinggga diperoleh 59 aturan fuzzy. Sedangkan sebanyak 14 data testing digunakan untuk validasi model fuzzy sehingga diperoleh tingkat akurasi model. Penelitian ini menggunakan model fuzzy Mamdani dengan metode defuzzifikasi bisector. Model fuzzy yang telah dibangun diperoleh tingkat akurasi yang tinggi yaitu dengan akurasi data training sebesar 98.437%, sedangkan data testing sebesar 92.857%, Sistem fuzzy kemudian dibuat dalam bentuk Graphical User Interface (GUI) supaya lebih menarik dan interaktif dengan menggunakan MATLAB R2010b, kemudian diimplementasikan dalam sistem informasi geografis berupa peta tematik seluruh kecamatan menggunakan ArcGIS.