%0 Thesis %9 S1 %A Zulfa Junikasari, Amalia %A Ismadi, S.Pd., MA, %B Pendidikan Seni Kerajinan %D 2017 %F UNY:52434 %I Fakultas Bahasa dan Seni %T PERMAINAN ANAK TRADISIONAL JAMURAN DESA PERENG PRAMBANAN KLATEN SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN HIASAN DINDING TEKNIK BATIK %U http://eprints.uny.ac.id/52434/ %X Tugas Akhir Karya Seni ini bertujuan untuk menciptakan kerajinan batik yang diterapkan menjadi hiasan dinding dengan permainan Jamuran sebagai sumber penciptaan motifnya. Proses pembuatan karya batik ini berpedoman pada metode dari SP. Gustami dimulai dari a) eksplorasi, pengamatan visual, studi pustaka, b) perancangan karya yang meliputi penciptaan motif dilakukan melalui stilasi setiap tahapan bermain Jamuran, motif alternatif, desain perancangan warna dan pembuatan pola. Kemudian dilanjutkan dengan c) proses perwujudan karya meliputi 1) Persiapan alat dan bahan, 2) Memola kain, 3) Proses pembatikan meliputi nglowongi dan ngiseni, 4) Pewarnaan remasol colet, 5) Pewarnaan indigosol, 6) Pewarnaan Naphtol merah, 7) Pelorodan, 8) Pembingkaian. Hasil karya yang dibuat terdiri dari 11 karya yaitu: (1) Ajak-Ajak, awal kegiatan bermain, (2) Hompimpah, mengundi siapa yang akan menjadi pemain dadi, (3) Pingsut, untuk pengundian terakhir, (4) Jamuran, permainan Jamuran dimulai, (5) Jamur Apa?, menyanyikan bait terakhir lagu Jamuran, (6) Jamur Meja Kursi, pemain dadi menjawab pertanyaan lagu Jamuran, (7) Meja Kursi, anak- anak memposisikan diri membentuk meja atau kursi, (8) Nyoba, pemain dadi mencoba menduduki meja, (9) Ora Ambruk, anak yang diduduki pemain dadi tidak jatuh, (10) Ambruk, pemain dadi mencoba anak lain dan ternyata jatuh (ambruk), dan (11) Jamuran, permainan dimulai dari awal. Nilai edukasi yang terkandung didalamnya mengajarkan pada anak untuk bersosialisasi dengan teman lain karena saat ini anak terkungkung pada keegoisan sendiri dan tidak peduli pada lingkungan sekitar. Kesamaan aspek pada setiap karya yaitu pada aspek fungsi dimana setiap lukisan batik memberikan gambaran mengenai setiap tahapan bermain permainan Jamuran. Keindahan atau aspek estetis terletak pada konsep yang menggunakan tiga masa, yaitu masa dahulu, masa pertengahan, dan masa modern yang menandakan bahwa permainan Jamuran sudah eksis dari dahulu sampai sekarang.