TY - THES KW - moral KW - bercerita KW - anak usia dini ID - UNY52380 Y1 - 2017/07/28/ AV - public PB - UNY TI - Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui Kegiatan Bercerita pada Anak Usia 5 Tahun di RA Plus Darussalam Bojonegoro. A1 - Kusumastuti, Narendradewi M1 - tesis N2 - Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang proses penanaman nilai-nilai moral melalui kegiatan bercerita di RA Plus Darussalam Bojonegoro, meliputi: (1) nilai-nilai moral yang ditanamkan; (2) pelaksanaan; (3) faktor penghambat dan faktor pendukung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, dan anak. Objek dari penelitian ini yaitu persiapan kegiatan bercerita, media, metode. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dan dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, dispaly data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian tentang penanaman nilai-nilai moral melalui kegiatan bercerita di RA Plus Darussalam Bojonegoro, menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai moral yang ditanamkan adalah religius, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatifitas, kemandirian, demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. (2) Proses penanaman nilai-nilai moral melalui kegiatan bercerita yaitu a) adanya perencanaan sebelum kegiatan bercerita yang tertuang dalam bentuk RPPM dan RPPH; b) pelaksanaan kegiatan bercerita media yang digunakan ada lima macam yaitu buku pilar, buku cerita, boneka tangan, menggambar menggunakan spidol, dan video; c) evaluasi yang digunakan adalah penilaian formatif yaitu observasi (pengamatan), percakapan, dan unjuk kerja; d) hasil penanaman nilai moral melalui kegiatan bercerita adalah pengetahuan anak menjadi lebih luas, anak bisa berfikir dan membedakan baik buruk, anak menceritakan kembali isi cerita yang telah diceritakan guru, perilaku anak setelah dibacakan cerita menjadi lebih baik mencontoh dari cerita yang sebelumnya disampaikan guru. (3) Faktor penghambat penanaman nilai-nilai moral melalui kegiatan bercerita yaitu a) keras lemahnya dan tinggi nada suara saat guru bercerita belum terlihat, b) kekayaan bahasa yang dimiliki guru masih kurang dan hanya membaca buku saja; c) adanya dua kelas yang digabung dan dijadikan satu kelas; (4) Faktor pendukung penanaman nilai-nilai moral melalui bercerita adalah a) anak mendapatkan cerita bukan hanya dari sekolah tetapi juga dari rumah; b) guru diberikan berbagai macam pelatihan termasuk pelatihan mendongeng; c) adanya berbagai macam media bercerita dan tersedianya berbagai macam buku cerita; d) perilaku guru menjadi teladan yang baik bagi anak dicontohkan seperti berpakaian sopan, dan bertutur kata lembut. UR - http://eprints.uny.ac.id/52380/ ER -