%0 Thesis %9 S2 %A Alkusaeri, Alkusaeri %B Program Pascasarjana %D 2009 %F UNY:48970 %I UNY %K pembelajaran matematika, problem solving %T Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Solving %U http://eprints.uny.ac.id/48970/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving yang layak untuk digunakan memperbaiki proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kembang Kerang. Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Penelitian ini mengembangkan produk berupa buku model, perangkat pembelajaran dan instrument penelitian untuk mendapatkan data kelayakan produk. Kriteria kelayakan yang digunakan sebagai acuan adalah kriteria Nieven dengan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp. Uji coba dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 05 Kembang Kerang Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur NTB dengan jumlah siswa 50 orang, dalam pelaksanaan uji coba dibantu oleh guru mitra dan dua orang observer sebagai pelaksana dan pengamat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain : a) lembar penilaian instrumen; b) lembar validasi; c) lembar observasi; d) angket; dan e) tes hasil belajar. Data yang didapatkan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2005:5). Hasil penilaian kelayakan instrumen yang dilakukan oleh ahli/praktisi didapatkan instrumen yang layak untuk digunakan. Data kevalidan model pembelajaran didapatkan nilai rata-rata 4,00 dikategorikan “valid” untuk buku model dan nilai rata-rata 3,88 dikategorikan “valid” untuk seluruh perangkat pembelajaran. Keterlaksanaan model pembelajaran mengacu pada kriteria kepraktisan dan keefektivan menurut ahli/praktisi dan secara operasional dilapangan. Data kepraktisan model pembelajaran menurut ahli/praktisi yaitu didapatkan nilai rata-rata 4,08 dikategorikan “tinggi” dan nilai rata-rata 3,11 dikategorikan “cukup” secara operasional dilapangan yang dihimpun dengan menggunakan format observasi keterlaksanaan model pembelajaran oleh observer. Data keefektivan model pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata 3,47 kategori “cukup” untuk kemampuan guru mengelola pembelajaran. Nilai rata-rata prosentase ketercapain waktu ideal aktivitas siswa yaitu 33,0%, 17,3%, dan 17,2% yang dinyatakan terpenuhi terhadap batasan nilai prosentase waktu ideal yaitu 30% - 40% untuk kriteria 3 serta 10% - 20% untuk kriteria 4 dan 5. Nilai rata-rata prosentase ketercapain waktu ideal aktivitas guru yaitu 34,0%, 12,0%, dan 34,7%, yang dinyatakan terpenuhi terhadap batasan nilai 35% - 45% untuk kriteria 2, 5% - 10% untuk kriteria 3 dan 25% - 35% untuk kriteria 4. Respon siswa terhadap model pembelajaran dinyatakan positif dengan diketahui 42 atau 84% dari 50 orang siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran yang telah dikembangkan. Hasil belajar menunjukkan bahwa 78% siswa mencapai skor lebih dari skor minimal 6. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh ahli/praktisi dan data hasil uji coba, model pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving dinyatakan layak berdasarkan kriteria minimal yang telah ditetapkan yaitu “cukup”. akan tetapi terdapat beberapa revisi pada buku model dan perangkat pembelajaran yang dilakukan berdasarkan masukan dari ahli/praktisi untuk menjadikan produk lebih baik.