@phdthesis{UNY48963, school = {UNY}, year = {2009}, month = {August}, author = {Ahmad Syaikhudin}, title = {Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Bantul Yogyakarta}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Bantul Yogyakarta, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, tindak lanjut pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran model (PAKEM). Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan subjek penelitiannya adalah guru pengajar di Madrasah tersebut dengan jumlah 21 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengumpulkan data tentang pemahaman dan pelaksanaan model pembelajaran PAKEM dan observasi sebagai pendukung dalam pengumpulan informasi pembelajaran PAKEM. Validitas instrumen diukur dengan bantuan penghitungan SPSS 16 for windows. Dari penghitungan tersebut diperoleh angka koefisien validitasn instrumen sebesar 0,907{\ensuremath{>}}0,70. Data hasil pengukuran dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif (persentase dan korelasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 38\% guru termasuk dalam kategori baik dan 14\% sangat baik dalam hal pemahaman tentang pembelajaran PAKEM (2) 48\% guru termasuk kategori baik dan 9\% dalam kategori sangat baik dalam hal pelaksanaan pembelajaran PAKEM. Penghitungan korelasi antara aspek pemahaman dan aspek pelaksanaan menunjukkan hasil sebesar 0,568 dengan nilai kritis sebesar 0,433. Berarti terdapat korelasi positif antara aspek pengetahuan yang dimiliki guru tentang model pembelajaran PAKEM dan pelaksanaannya di dalam kelas. Namun demikian masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran model PAKEM, antara lain: (1) guru hanya melaksanakan PAKEM apabila dimonitor, (2) kurangnya alokasi dana, (3) guru kurang apresiatif dalam pembuatan media pembelajaran. Adapun cara mengatasinya antara lain dengan: (1) peningkatan peran kepala sekolah dalam hal evaluasi pembelajaran dan monitoring, (2) alokasi dana sekolah untuk kepentingan penyiapan media pembelajaran bagi guru, dan (3) guru diberi peluang untuk selalu mengikuti pelatihan-pelatihan.}, keywords = {model PAKEM}, url = {http://eprints.uny.ac.id/48963/} }