@phdthesis{UNY47652, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, year = {2016}, month = {October}, author = {Kusdiana M. Idam}, title = {PENINGKATAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK AUTIS KELAS XI DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat dalam pembelajaran agama Islam melalui metode demonstrasi, pada anak autis kelas XI di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan desain penelitian Kemmis dan McTaggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan dengan memberikan tindakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seorang anak autis yang berjenis kelamin laki-laki, kelas XI di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi dan tes kemampuan pelaksanaan shalat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif-kualitatif. Penerapan metode yang dilakukan terhadap anak autis kelas XI adalah dengan cara guru dan peneliti mempertunjukan atau mendemonstrasikan pelaksanaan shalat, lalu subjek dibimbing untuk memperhatikan proses tersebut. Kemudian subjek diintruksikan untuk melakukan apa yang telah didemonstrasikan tahap demi tahap. Lalu kemudian diintuksikan untuk melakukan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan shalat anak autis kelas XI di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai persentase pada tes kemampuan pelaksanaan shalat yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Peningkatan terlihat dari kemampuan awal subjek GN yang medapat nilai 42,8 setelah diberi tindakan siklus I menunjukan peningkatan sebesar 25\% dengan nilai 67,8 dan setelah diberi tindakan siklus II, menunjukan peningkatan lagi sebesar 22,3\% dengan nilai 90,1. Nilai yang didapat subjek setelah diberikannya tindakan siklus II jauh melampaui nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sehingga tindakan dihentikan.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/47652/} }