%T Ideologi Perlawanan dalam Bahasa Humor Politik pada Buku Republik Badut Karya Darminto M. Sudarmo. %I UNY %D 2017 %K Bahasa humor, humor politik, wacana perlawanan, ideologi perlawanan, analisis wacana kritis. %A Rizqi Ameliya %X Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) konstruksi teks humor; (2) konstruksi wacana perlawanan; (3) ideologi yang tersembunyi dalam wacana humor politik pada buku Republik Badut karya Darminto M. Sudarmo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Subjek penelitian ini adalah buku Republik Badut karya Darminto M. Sudarmo. Teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough, yakni: (1) metode analisis naskah, (2) secondary data tentang pembuatan naskah, (3) secondary data yang relevan dengan tema penelitian, dan (4) penelusuran literatur yang relevan dengan tema penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis tiga dimensi Norman Fairclough: (1) analisis teks, didapatkan dengan mengamati dan menginterpretasi teks, (2) analisis discourse practice, didapatkan dari data primer melalui pengamatan produksi dan konsumsi teks, serta data sekunder melalui literatur dan sumber, (3) analisis sosiocultural discourse, didapatkan melalui analisis secara makro meliputi situasi yang memengaruhi lahirnya buku. Penelitian dilakukan mulai Maret 2015 sampai dengan Agustus 2016. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa: (1) konstruksi teks humor dalam buku Republik Badut karya Darminto M. Sudarmo sejalan dengan tiga teori humor Meyer (teori bantuan, teori keganjilan, dan teori superioritas) dan terdiri dari lima jenis humor (pelesetan, guyon parikenan, ironi, satir, dan sinisme) yang cenderung menggambarkan Republik Badut sebagai analogi dari Republik Indonesia, (2) konstruksi wacana perlawanan disampaikan dalam bentuk kritik dan humor yang menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan, ketimpangan, dan kecurangan yang dilakukan para elit penguasa terhadap rakyat, dan (3) Ideologi perlawanan yang disuarakan Darminto M. Sudarmo dalam buku Republik Badut, yakni: a) perlawanan teradap kejahatan atau kecurangan (korupsi), b) perlawanan terhadap elit penguasa, c) perlawanan terhadap tindak represif, d) perlawanan terhadap retorika para politisi, e) perlawanan terhadap pencitraan presiden, f) dan penyatuan gagasan senasib sepenanggungan dari kaum proletar. Perlawanan yang dilakukan dengan humor dapat menjadi sebuah anjuran untuk menyeimbangkan ketimpangan sosial, karena bangsa Indonesia terbiasa dengan kepribadian tradisionalnya yang tidak suka dikritik secara langsung. %L UNY47631