%L UNY4685 %A Rina Sari Susanty %X Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris, (2) mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi sintaksis bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris, (3) mendeskripsikan faktor-faktor interferensi gramatikal bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris pada karangan mahasiswa semester pendek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian diambil dari hasil karangan bahasa Inggris mahasiswa semester pendek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tes writing dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode padan intralingual (intralingual error analysis) dengan teknik Hubung Banding Membedakan (HBB). Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, interferensi morfologi ditemukan dalam proses afiksasi dan komposisi. Proses afiksasi meliputi afiks inflektif yang berupa konkordasi pada pronomina, verba dan nomina unsur pusat, dan juga afiks derivatif yang terjadi pada proses derivasi nomina, verba, adverbia, dan ajektiva. Proses komposisi terjadi dalam pembentukan kata majemuk karena penggabungan dua morfem dasar yang berupa nomina. Kedua, interferensi sintaksis ditemukan pada konstruksi frasa, klausa, dan kalimat. Interferensi pada konstruksi frasa berkaitan dengan penggunaan preposisi, bentuk genitif, urutan kata, artikel, dan partikel. Pada tingkat klausa, interferensi yang terjadi berkaitan dengan penggunaan verba kopula to be, pronomina relatif, dan bentuk gerund. Pada tingkat kalimat, variasi bentuk interferensi yang terjadi berkaitan dengan diatesis pasif, modus interogatif, aspek perfektif, modalitas, dan konjungsi. Interferensi morfosintaksis terjadi karena dalam satu konstruksi terdapat interferensi morfologi dan sintaksis. Ketiga, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi berupa faktor linguistik dan nonlinguistik. Faktor linguistik meliputi pemahaman tentang struktur, penguasaan kosa kata, dan pengaruh bahasa pertama. Faktor nonlinguistik meliputi pembelajar dan dosen, lingkungan, sarana dan prasarana. Kurangnya motivasi pembelajar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris terutama dalam keterampilan menulis, metode pengajaran yang diterapkan oleh dosen, lingkungan yang tidak kondusif, dan sarana dan prasarana yang kurang mendukung pembelajaran menulis juga menyebabkan terjadinya interferensi. %K interferensi gramatikal, bahasa Indonesia %T Interferensi Gramatikal Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Inggris pada Karangan Mahasiswa Semester Pendek Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Tahun Akademik 2006/2007 Tahun Akademik %D 2010 %I UNY