%I UNY %D 2016 %T Analisis Faktor Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Siswa Tingkat SMA Di Kabupaten Kulon Progo. %L UNY45908 %K Analisis jalur, kesulitan bahasa inggris, persepsi siswa %X Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memetakan kesulitan yang dialami siswa berdasarkan masing-masing skill dalam Bahasa Inggris, (2) menganalisis faktor-faktor apa saja yang menentukan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan skills yang diajarkan, dan (3) mengetahui perbedaan faktor kesulitan belajar Bahasa Inggris yang dialami siswa di SMA berdasarkan kualitas sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Sumber data diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 504 siswa kelas XI yang tersebar di 6 sekolah negeri di Kabupaten Kulon Progo. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan stratified proportional random sampling. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 6 variabel; persepsi siswa terhadap dirinya, pedagogis guru, profesional guru, lingkungan sosial, lingkungan non-sosial, dan kusulitan siswa, berdasarkan persepsi siswa. Variabel yang digunakan dibangun berdasarkan konstruk yang kemudian divisualisasikan ke dalam bentuk diagram path analysis. Pengujian path analysis dengan menggunakan program Lisrel 8.50 untuk melihat besarnya koefisien pada masing-masing jalur yang dibentuk. Perhitungan pada besarnya persentase masing-masing faktor terhadap kesulitan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel 2016. Uji One-Way Anova dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan faktor kesulitan belajar Bahasa Inggris yang dialami siswa berdasarkan kelompok kualitas sekolah dengan IBM statistic 22.0. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) kesulitan siswa berdasarkan skills yang diajarkan merata pada setiap sekolah. Skill yang dianggap sulit oleh siswa adalah listening skill, sementara yang paling mudah adalah reading skill, (2) faktor yang memberikan pegaruh paling besar adalah faktor diri siswa (55%) dan indikator dengan dampak paling besar adalah penggunaan media oleh guru (44%) dan (3) faktor pedagogis guru, faktor profesional guru, dan faktor lingkungan sosial pada kelompok sedang lebih baik dibanding kelompok kurang mapupun tinggi, sementara faktor lingkungan non-sosial pada kelompok tinggi lebih baik dibanding kelompok sedang maupun kurang. %A Sigit Santosa