%D 2016 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBATIK BAGI SISWA AUTIS DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA %L UNY45789 %A Chandra Titisari Santi %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta yang meliputi: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik bagi siswa autis, 2) mendeskripsikan kendala dan upaya mengatasi kendala yang dihadapi guru SBK dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik, 3) mendeskripsikan peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian yaitu guru SBK, siswa autis dan guru kelas di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Pegumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian dengan dibantu panduan wawancara, panduan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan memperpanjang waktu tinggal atau keikutsertaan, observasi lebih tekun dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh : 1) pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik didasari oleh hasil asesmen dan perencanaan program. Pembelajaran membatik diawali dengan persiapan, pemberian materi dan evaluasi, 2) Kendala yang dihadapi yaitu: a) saat melaksanakan pembelajaran keterampilan membatik emosi siswa kadang kurang stabil sehingga konsentrasi saat membatik berkurang, b) Siswa sering handflapping dan lonjak-lonjak sehingga saat siswa dekat dengan bahan malam panas dan zat pewarna yang keras akan membahayakan siswa sendiri. Upaya dalam menghadapi kendala yaitu: a) menerapkan pemberian reward dan punishment sebagai konsekuensi perilaku siswa, b) selalu mendampingi dalam setiap proses pembelajaran membatik serta menempatkan bahan-bahan membatik yang dapat membahayakan siswa pada tempat yang lebih aman, 3) Peran guru yaitu: a) guru ikut serta mendampingi dan menjadi sumber informasi saat asesmen lanjutan dan perencanaan, b) guru menanyakan peningkatan dan perkembangan keterampilan membatik kepada guru SBK, c) guru menginformasikan perkembangan keterampilan membatik kepada orang tua atau wali murid melalui buku penghubung dan secara lisan, d) guru sebagai teman konsultasi bagi guru SBK apabila menemukan permasalahan dan kendala membatik pada siswa.