%0 Thesis %9 S1 %A Prastowo, Galang %B Pendidikan Bahasa Jawa %D 2013 %F UNY:44437 %I FBS UNY %K FILOLOGI DAN GAYA BAHASA, SÊRAT SÊTYAHARSAYA %T KAJIAN FILOLOGI DAN GAYA BAHASA DALAM SÊRAT SÊTYAHARSAYA %U http://eprints.uny.ac.id/44437/ %X KAJIAN FILOLOGI DAN GAYA BAHASA DALAM SÊRAT SÊTYAHARSAYA Oleh: Galang Prastowo NIM 08205244041 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan naskah, mentransliterasikan teks, menyunting teks, dan menerjemahkan teks. Selain itu, juga mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat dalam Sêrat Sêtyaharsaya. Metode penelitian dalam penelitian ini memadukan metode deskripsi dan metode filologi modern. Sumber data penelitian ini adalah satu eksemplar naskah, yaitu naskah Sêrat Sêtyaharsaya yang disimpan di Perpustakaan Sasanapustaka Kraton Surakarta. Naskah tersebut berkode 32 ra. Pengumpulan data dilakukan dengan inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teks, dan terjemahan teks. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Validitas data menggunakan validitas semantik. Reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas intraratter dan interratter. Hasil penelitian terhadap Sêrat Sêtyaharsaya dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, deskripsi naskah menunjukkan bahwa kondisi fisik naskah yang terdiri atas 40 halaman itu masih dalam keadaan baik dan teksnya dapat terbaca. Kedua, proses transliterasi dilakukan dengan mengalihaksarakan, dari aksara Jawa ke dalam aksara Latin sesuai apa adanya, disesuaikan dengan bacaan yang terdapat dalam teks dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian teks. Ketiga, proses penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan suntingan teks edisi standar, yakni dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaanya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Proses penyuntingan tersebut berpedoman pada bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwadarminta, 1939), yang menghasilkan satu aparat kritik, yaitu kata misuwur. Keempat, terjemahan dilakukan dengan menggabungkan terjemahan harfiah, terjemahan isi atau makna, dan terjemahan bebas yang disesuaikan dengan konteks kalimat teks Sêrat Sêtyaharsaya. Kelima, kandungan gaya bahasa dalam naskah Sêrat Sêtyaharsaya, yaitu gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu klimaks, antiklimaks, dan antitesis. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dibagi menjadi dua, yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris terdiri atas aliterasi, asonansi, anastrof, apostrof, asindeton, elipsis, eufemismus, perifrasis, silepsis. Gaya bahasa kiasan yang ditemukan dalam naskah, yaitu simile, metafora, personifikasi, dan antonomasia.