%0 Thesis %9 S1 %A Hapsari, Puspa Rini %B Jurusan Pendidikan Luar Biasa %D 2014 %F UNY:44186 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK TUNARUNGU KELAS VI SDLB MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PASARAN DI SLB-B WIYATA DHARMA I TEMPEL %U http://eprints.uny.ac.id/44186/ %X Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak tunarungu kelas VI SDLB di SLB-B Wiyata Dharma I Tempel melalui permainan tradisional pasaran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Class) yang bersifat kolaboratif. Desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Teggart. Ada empat komponen dari penelitian tindakan yang dikembangkan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa tunarungu kelas VI SDLB yang berjumlah 7 siswa, yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial pada anak tunarungu kelas VI SDLB dapat ditingkatkan melalui permainan tradisional pasaran. Hal ini dibuktikan dari analisis hasil meningkatnya pencapaian keterampilan sosial oleh siswa. Berdasarkan analisis data pada akhir siklus I diperoleh peningkatan bahwa 2 dari 7 anak mampu mencapai skor maksimal aspek keterampilan sosial sebesar 28,57%. Analisis data akhir tindakan siklus II diperoleh semua anak (7 anak) mampu mencapai skor maksimal sebesar 100%. Dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 71,43%. Proses yang dilakukan dalam bermain tradisional pasaran, meliputi, (1) guru menyiapkan alat untuk bermain tradisional pasaran, (2) guru menjelaskan secara rinci teknik bermain pasaran, (3) guru memberi contoh “mendemonstrasikan” cara bertransaksi dan tawar menawar dalam bermain pasaran di hadapan siswa, (4) guru memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih peran yang akan dimainkan, (5) guru memberikan umpan balik terhadap performance anak, (6) anak mendapat kesempatan melakukan permainan, (7) agar lebih tertib, anak bergantian dalam bertransaksi melakukan permainan tradisional pasaran.