%0 Thesis %9 S2 %A Aran, Stefanus Sabon %B Program Pascasarjana %D 2010 %F UNY:44020 %I UNY %K praktek kerja industri, multy entry-multy exit %T Keefektifan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Multy Entry-Multy Exit Siswa SMK Bina Karya Larantuka Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun 2009/2010 %U http://eprints.uny.ac.id/44020/ %X Penelitian ini adalah sebuah penelitian evaluasi dengan menggunakan model evaluasi Stake Countenance. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) kesiapan sekolah dan industri dalam pelaksanaan praktek kerja industri; (2) proses pembelajaran di sekolah dan industri;(3) efektivitas pelaksanaan praktek kerja industri. Data penelitian dikumpulkan dengan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur, dokumen, observasi dan angket. Validitas instrumen diuji secara statistic dengan menggunakan korelasi Produk Momen Pearson dan realibilitas instrumen diuji secara statistic dengan menggunakan koeffisien Alpha Cronbah. Populasi penelitian ini adalah guru, siswa kelas XII dan instruktur di industri dan dijadikan sebagai sampel.Ukuran sampel ditentukan berdasarkan purpossive sampling. Data penelitian dianalisis dengan analisis kualitatif deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa: pertama, proses seleksi siswa untuk mendapatkan calon yang unggul mencapai kategori rendah. Standar kepala sekolah mencapai kategori tinggi, gaya dan peran kepala sekolah mencapai kategori rendah. Tenaga pendidik belum mencapai standar. Kurikulum mencapai kategori tinggi dan sarana prasarana di sekolah mencapai kategori rendah. Kedua, persiapan pembelajaran mencapai ketegori tinggi tetapi pelaksanaan mencapai ketegori rendah. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran mencapai kategori rendah. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran di unit produksi yang meliputi kinerja guru praktek mencapai kategori tinggi pada aspek kualitas kerja dan kemampuan berkomunikasi sedangkan aspek kemampuan dan inisiatip kerja mencapai kategori rendah. Partisipasi siswa mencapai kategori rendah. Pelaksanaan pembelajaran di industri yang meliputi kinerja instruktur mencapai kategori tinggi pada aspek kualitas dan kemampuan kerja sedangkan kemampuan berkomunikasi dan inisiatip kerja mencapai ketegori rendah. Partisipasi siswa dalam pembelajaran di industri mencapai kategori tinggi. Keempat, hasil ujian nasional teori dan praktek produktif dengan pendekatan project work dan sertifikasi belum mencapai standar obyektif yang ditetapkan sebelumnya yaitu minimal 90 % dari jumlah tamatan memperoleh nilai= 7.0.