TY - THES PB - UNY A1 - Umami, Irianti Y1 - 2010/08/31/ N2 - Penelitian ini didasarkan atas fakta empiris bahwa selama ini mayoritas manajemen pembelajaran sejarah di SMP menggunakan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa pasif, prestasi belajarnya pun kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan inovasi untuk meningkatkan aktivitas siswa agar prestasi belajarnya meningkat. Metode problem solving merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk maksud tersebut. Oleh karena itu metode tersebut digunakan sebagai metode utama dalam riset aksi ini. Masalah yang diajukan : (1) bagaimana motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah dengan metode problem solving; (2) bagaimana prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah dengan metode problem solving; (3) bagaimana keefektifan penerapan metode problem solving dalam manajemen pembelajaran sejarah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis: (1) motivasi belajar siswa dalam manajemen pembelajaran sejarah dengan metode problem solving; (2) prestasi belajar siswa kelas IX-a pada mata pelajaran sejarah setelah mengikuti manajemen pembelajaran dengan metode problem solving; dan (3) Keefektifan metode problem solving dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam manajemen pembelajaran sejarah kelas IX-a. Pendekatan yang digunakan adalah riset aksi model ?Cyclical? Stephen Kemmis. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX-a SMP Negeri 25 Surabaya tahun pelajaran 2008-2009 yang berjumlah 41 siswa. Data dikumpulkan dengan tes prestasi berbentuk objektif dan essay, skala motivasi, observasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik. Temuan penelitian menunjukkan: 1) Motivasi belajar siswa ternyata cukup tinggi, dan penarapan metode problem solving dalam manajemen pembelajaran sejarah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 2) Penarapan metode problem solving dalam manajemen pembelajaran sejarah ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 3) Penerapan metode problem solving dalam manajemen pembelajaran sejarah ternyata dapat efektif dalam mencapai standar ketuntasan belajar dengan pencapaian ketuntasan sebesar 87.80%. Berdasarkan temuan penelitian tersebut diajukan beberapa saran: 1) hendaknya Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya membuat kebijakan kepada guru IPS untuk menggunakan metode problem solving divariasi dengan diskusi, di samping itu hendaknya memberi kebebasan kepada sekolah negeri untuk membatasi jumlah siswa tiap kelasnya agar penerapan metode problem solving dapat lebih efektif. 2) Kepala SMP Negeri 25 Surabaya hendaknya mengharuskan guru-guru IPS untuk menggunakan metode problem solving, jumlah siswa hendaknya diperkecil menjadi 25-30/kelas dan fasilitas belajar hendaknya dilengkapi. Kepada peneliti lain hendaknya mengembangkan temuan ini. UR - http://eprints.uny.ac.id/43564/ KW - manajemen pembelajaran KW - sejarah KW - problem solving AV - public TI - Keefektifan Peningkatan Manajemen Pembelajaran Sejarah Melalui Problem Solving di SMP Negeri 25 Surabaya: Riset Aksi di Kelas IX-a SMP Negeri 25 Surabaya Pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2008-2009 M1 - tesis ID - UNY43564 ER -