%0 Thesis %9 S1 %A Suroso, Yohana %B Manajemen %D 2016 %F UNY:43253 %I Fakultas Ekonomi %T ANALISIS MARKET OVERREACTION TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA %U http://eprints.uny.ac.id/43253/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi gejala market overreaction pada harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Eksistensi market overreaction ditandai dengan adanya pembalikan peran (reversal) antara saham winner dengan saham loser, yang dapat dilihat dari nilai Average Cumulative Abnormal Return (ACAR)portofolio saham. Sampel dalam penelitian ini adalah 83 saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan aktif diperdagangkan, dengan frekuensi perdagangan lebih dari 150 kali dalam 6 bulan. Saham tersebut dikelompokkan berdasarkan nilai Cumulative Abnormal Return (CAR) saham menjadi dua portofolio. Portofolio saham winner terdiri dari 20 saham dengan CAR tertinggi,sedangkan portofolio saham loser terdiri dari 20 saham dengan CAR terendah. Adanya pembalikan menunjukkan bahwa kinerja saham loser mengungguli kinerja saham winner. Hal ini dapat dilihat dari nilai ACAR portofolio winner yang berbeda negatif dari nol; ACAR loser berbeda positif dari nol; dan ΔACAR loser dan winner berbeda positif dengan nol. Hasil uji signifikansi dengan One Sample t-test menunjukkan bahwa nilai ACAR winner berbeda positif dan signifikan (thitung 3,161 dan sign. 0,025); ACAR loser berbeda negatif dan signifikan (thitung -6,764 dan sign. 0,001); serta ΔACAR loser dan winner berbeda negatif dan signifikan (thitung -9,841 dan sign. 0,000).Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala market overreaction pada saham perusahaan manufaktur di BEI periode 2012-2015. Saham winner tetap menghasilkan return positif, sedangkan saham loser tetap menghasilkan return negatif. Tidak adanya gejala market overreaction di BEI menunjukkan bahwa strategi investasi kontrarian tidak tepat digunakan dalam berinvestasi di pasar saham BEI, khususnya pada saham-saham perusahaan manufaktur.