@phdthesis{UNY43010, month = {November}, year = {2016}, title = {PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUKUR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS VI SD KANISIUS KOTABARU I TAHUN PELAJARAN 2015/2016}, school = {PGSD}, author = {Yuliana Indarti}, url = {http://eprints.uny.ac.id/43010/}, abstract = {Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi pembelajaran yang menggunakan kembali Kurikulum KTSP dan menunjukkan bahwa keterampilan mengukur siswa masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengukur pada pembelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Kanisius Kotabaru 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VI Sekolah Dasar Kanisius Kotabaru 1 yang berjumlah 26 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan keterampilan mengukur melalui penerapan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan jika siswa mampu mencapaikriteria yang telah ditentukan yaitu apabila sesudah tindakan ? 80\% siswa atauminimal 21 orang memperoleh skor keterampilan mengukur minimal baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengukur pada pembelajaran IPA meningkat setelah diberikan tindakan melalui penerapan metode eksperimen yaitu a) Mempersiapkan penggunaan alat, bahan, yang dibutuhkan dalameksperimen. b) Mempersiapkan lembar kerja siswa. c) Menjelaskan kepada siswatujuan eksperimen, supaya memahami masalah yang akan dibuktikan melaluieksperimen. d) Membantu, membimbing, dan mengawasi eksperimen yangdilakukan para siswa. e) Para siswa membuat kesimpulan dan laporan tentangeksperimennya. f) Mendiskusikan hambatan dan hasil eksperimen. . Persentase rata-rata keterampilan mengukur siswa meningkat dari pra tindakan, ke siklus I dan ke siklus II yaitu dari pra tindakan 50 \% menjadi 65,5\% pada siklus I dan 83\% pada siklus II karena adanya perbaikan dalam siklus II yaitu dalam proses pembelajaran dan alat ukur yang digunakan. Ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan mengukur sebesar 17,5\%. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan sudah tercapai secara maksimal yaitu sebanyak 23 siswa atau 89\% siswa sudah mencapai skor keterampilan mengukur minimal baik. Kata kunci: keterampilan mengukur, metode eksperimen} }