%0 Thesis %9 S3 %A Aritonang, Irianton %B Program Pascasarjana %D 2011 %F UNY:42315 %I UNY %K model multilevel, pertumbuhan anak 0-24 bulan %T Estimasi Parameter Model Multilevel Pertumbuhan Anak Usia 0-24 Bulan dan Variabel yang Mempengaruhinya di Kabupaten Sleman %U http://eprints.uny.ac.id/42315/ %X Gizi berkaitan dengan kualitas hidup manusia yang dinilai dari indeks pembangunan manusia (IPM) melalui bidang kesehatan (umur harapan hidup), ekonomi (produktivitas) dan pendidikan (fisik dan intelektual). Anak yang kekurangan gizi pada usia di bawah lima tahun akan mengalami kegagalan dalam pertumbuhan fisik dan intelektual. Tujuan umum penelitian ini mengkaji bagaimana berbagai variabel mempengaruhi pertumbuhan anak usia 0-24 bulan di kabupaten Sleman. Penelitian noneksperimen desain korelasional ini dilakukan pada 272 anak usia 0-24 bulan yang diambil secara acak stratifikasi dari 21 dusun di dua kecamatan (Sleman dan Moyudan) yang ditentukan secara purposif. Konstrak pengetahuan gizi seimbang yang terdiri dari lima faktor dan sikap ibu terhadap layanan posyandu yang terdiri dari dua faktor diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas item penyusun instrumen dengan program SPSS-15 dan penampilan ICC dengan program R. Pertumbuhan anak diperoleh melalui penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan yang diolah menjadi skor Z indeks BB/U, PB/U, BB/PB dan IMT/U dengan program WHO Antro-2005. Analisis multilevel pertumbuhan anak dilakukan dengan program Stata-10 dan analisis jalur dilakukan dengan program Amos-8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi seimbang 13,6% kurang, 51,8% cukup dan 34,6% baik, sedangkan sikap ibu tentang layanan posyandu 79% kurang, 13,6% cukup dan hanya 7,4% baik. Rata-rata skor Z indeks BB/U, PB/U, BB/PB dan IMT/U masing-masing -0,5307, -0,4739, -0,3404 dan -0,3166. Ada hubungan variabel berat badan lahir, jenis kelamin dan strata usia anak dan status gizi ibu dengan pertumbuhan anak pada level-1 dan ada hubungan variabel hasil penimbangan pada level-2, sedangkan pada level 3 ada hubungan yang tidak signifikan hasil penimbangan dan pencapaian program. Hasil analisis jalur yang mempengaruhi pertumbuhan anak 0-24 bulan, yakni variabel endogenous terdiri dari status gizi ibu, pengetahuan ibu tentang gizi seimbang, pertumbuhan anak indeks BB/U, hasil penimbangan tingkat dusun dan hasil program tingkat desa. Sedangkan variabel exogenous terdiri dari sikap ibu terhadap posyandu, berat badan lahir, jenis kelamin dan stratifikasi usia anak. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak 0-24 bulan perlu mempertimbangkan berat badan lahir dan jenis kelamin anak, status gizi ibu, kelompok usia anak, dan hasil penimbangan tingkat dusun.