@techreport{UNY41977, journal = {Laporan ppl}, institution = {Universitas Negeri Yogyakarta}, author = {Febriyantoll Febriyanto}, title = {LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 2 DEPOK, SLEMAN}, publisher = {LPPMP, Universitas Negeri Yogyakarta}, type = {Project Report}, year = {2014}, url = {http://eprints.uny.ac.id/41977/}, abstract = {Profesionalitas bisa didapatkan melalui suatu proses panjang yang harus dijalani, hal itu tercermin dengan banyaknya persiapan yang harus dilakukan dalam rangka Program Pengalaman Lapangan (PPL). Suatu proses mendaki puncak profesionalitas berjalan setapak demi setapak hingga menuju puncak akhir kegiatan PPL. Namun, hal tersebut bukanlah akhir dari pencapaian kata professional karena masih ada banyak tempaan yang menunggu untuk menjadi seorang guru yang professional. Rangkaian kegiatan PPL UNY 2014 di SMK N 2 Depok telah terlewati. Kegiatan diawali dengan penerjunan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kemudian melewati tempaan mata kuliah Pembelajaran Mikro, observasi lingkungan pembelajaran, hingga praktik belajar mengajar yang sebenarnya di SMK N 2 Depok Jurusan Teknik Otomasi Industri (TOI). Dalam pelaksanaan praktik mengajar, ada beberapa hal mahasiswa praktikan persiapkan. Administrasi guru, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrument evaluasi merupakan hal-hal yang menjadi syarat wajib yang harus dipersiapkan oleh seorang guru. Mahasiswa praktikan dapat mengetahui berbagai macam hal mengenai pengelolaan pembelajaran di sekolah beserta administrasinya setelah melewati proses kegiatan PPL. Pada Jurusan Teknik Otomasi Industri (TOI), mahasiswa praktikan mengampu 2 mata pelajaran untuk 1 kelas yaitu mata pelajaran Merakit Sistem PLC (MSPLC) dan Merakit Sistem SCADA (MSSCADA). Mahasiswa praktikan mengajar selama 9 kali pertemuan untuk kedua mata pelajaran dikarenakan jam pelajaran yang berurutan dan materi ajar yang saling berkaitan. Setelah diadakannya evaluasi di pertemuan akhir dan dilakukan analisis daya serap siswa, hasilnya menunjukkan bahwa analisis daya serap siswa untuk mata pelajaran MSPLC sebesar 84,73\% dan MSSCADA sebesar 77,53\%. Hal ini menunjukan bahwa kelas yang mahasiswa praktikan ajar dapat dikatakan tuntas dalam pembelajaran, karena lebih dari angka prosentase 65\%} }