%X Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pola interaksi Biarawati Susteran Fransiskanes St Elisabeth dengan masyarakat Santren Karangasem Caturtunggal dan nilainilai pluralisme dalam kehidupan antar keduanya. Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana pola interaksi yang melibatkan para biarawati dengan warga masyarakat dan adanya nilai-nilai pluralisme dalam kehidupan antara keduamya sehinga tercipta toleransi dan kerukunan. Susteran Fransiskanes St Elisabeth merupakan lembaga susteran yang terletak di Jalan Flamboyan Gang Arumdalu CTX/10. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik porposive sampling berdasarkan kriteria yang ditetapkan yaitu biarawati Susteran Fransiskanes St Elisabeth dan masyarakat Susteran. Trianggulasi data digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh kebenaran data yang valid. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan model wawancara semi terstruktur. Proses analisis data penelitian ini menggunakan analisis menurut Miles dan Huberman proses analisis data dilakukan melalui 4 tahap kegiatan yang terjadi secara bersama-sama yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan adanya berbagai pola interaksi yang terjadi yakni pola interaksi antar biarawati, interaksi biarawati dengan masyarakat dan interaksi Susteran dengan masyarakat. Terdapat bentuk interaksi asosiatif dengan adanya kerjasma antara biarawati dengan masyarakat. Namun dalam interaksi yang tejalin memiliki berbagai hambatan untuk mencapai interaksi yang ideal hal ini dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi yakni, kesibukan biarawati sebagai suster dan sebagai mahasiswa. Konflik yang terjadi tidak pernah mengarah terhadap pertikaian atau menuju tindakan ekstrim. Namun konflik dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Terdapat nilai-nilai pluralisme seperti sifat saling menghargai, sifat saling menghormati dan toleransi serta kerjasama. Terdapat nilai-nilai kerukunan yang menjadikan keadaan yang harmonis dan rukun dalam keadaan selaras, tenang dan tentram. Karena pada dasarnya kerukunan hidup antar umat beragama menjadi modal utama dalam keadaan masyarakat yang majemuk. Pluralisme merupakan sikap saling mengakui sekaligus, menghargai, menghormati memelihara kerukunan di tengah adanya perbedaan. Kata Kunci: Pola Interaksi, Biarawati, Pluralisme %A Imam Nugroho %L UNY41877 %D 2016 %I FIS %T Pola interaksi dan pluralisme dalam kehidupan biarawati susteran fransiskanes st elisabeth dengan masyarakat santren karangasem caturtunggal