%T Gerakan Mahasiswa di UNY dan UIN SUKA: Sebuah Perbandingan Atas Hasil %D 2016 %I FIS %A Danang Pamungkas %X Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memperbandingkan gerakan mahasiswa UNY dan gerakan mahasiswa UIN SUKA dalam membentuk kesadaran kritis mahasiswa serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan gerakan dalam merubah kebijakan kampus terkait permasalahan UKT (Uang Kuliah Tunggal). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling, sementara strategi memilih informan peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Peneliti memilih enam informan dari gerakan mahasiswa UNY dan lima informan dari gerakan mahasiswa UIN SUKA. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, diskusi, dan dokumentasi. Analisis data Penelitian ini menggunakan teknik grounded komparatif konstan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa UNY relatif gagal dalam merubah kebijakan kampus dibandingkan dengan gerakan mahasiswa UIN SUKA yang berhasil merubah kebijakan. Parameter untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan sebuah gerakan sosial terletak pada keberhasilan sebuah gerakan sosial terkait erat dengan tercapainya tujuan-tujuan jangka pendek, struktur birokrasi, dan metode menganggu terus-menerus yang dipakai oleh organisasi gerakan. Hal yang paling menentukan adalah budaya politik disuatu masyarakat mendukung sebuah gerakan atau malah menekan sebuah gerakan. Keberhasilan ataupun kegagalan gerakan dalam merubah kebijakan tergantung dari bagaimana organisasi gerakan mampu melakukan framming isu sehingga meresahkan mahasiswa secara umum, dan kemampuannya dalam memobilisasi sumberdaya yang ada. Konsistensi dalam upayanya menekan terus menerus terhadap pemangku kebijakan merupakan hal pembeda antara gerakan mahasiswa UNY dan UIN SUKA. Gerakan mahasiswa UNY mempunyai banyak kendala terkait framming isu, mobilisasi sumber daya, dan konsistensi. Selama tiga tahun ini gerakan mahasiswa UNY relatif gagal dalam merubah kebijakan kampus, karena kurang mempunyai ketiga hal tersebut. Sementara gerakan mahasiswa UIN SUKA sukses dalam melakukan framming isu, mobilisasi sumber daya, dan selalu konsisten untuk mengawal kebijakan. Hal yang paling menentukan keberhasilan gerakan mahasiswa UIN SUKA dalam merubah kebijakan kampus terletak pada militansi dan aksi radikal yang dilakukan gerakan mahasiswa yang mampu memenangkan pertarungan dengan pihak birokrasi kampus. %L UNY41875