TY - THES ID - UNY41322 UR - http://eprints.uny.ac.id/41322/ AV - restricted M1 - skripsi N2 - Gini Ratio merupakan sebuah ukuran ketidak merataan distribusi pendapatan penduduk pada suatu wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemodelan Gini Ratio di Indonesia pada tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Gini Ratio (Y), jumlah penduduk (X?), persentase rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X?), persentase penduduk miskin (X?), persentase penduduk lansia (X?), pertumbuhan produksi industri mikro (X?) serta indeks pembangunan manusia (X?). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemodelan Gini Ratio di Indonesia dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguity yaitu melakukan regresi berganda terlebih dahulu. Apabila pada regresi berganda terdapat autokorelasi spasial, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun matriks pembobot spasial dan melakukan regresi spasial. Matriks pembobot yang dipilih adalah Rook Contiguity karena antar provinsi di Indonesia hanya berbatasan sisi. Pada analisis regresi spasial, Pemodelan yang dilakukan adalah Spatial Autoregressive Model karena pada uji Lagrange Multiplier model tersebut signifikan. Sehingga bermakna bahwa pada pemodelan Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 terdapat pengaruh spasial pada variabel terikat. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persamaan regresi untuk Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive model dan matriks pembobot Rook Contiguity. Persamaan tersebut adalah: yi = 0.593 + 0.0936Wy + 0.000000121X? + 0.0103X? ? 0.0062X?. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 yaitu rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (X?), persentase penduduk lansia (X?) serta indeks pembangunan manusia (X?). Adapun interpretasi pada model di atas adalah apabila faktor lain diangap konstan, jika rata-rata pengeluaran per kapita per bulan pada provinsi amatan naik sebesar 1 rupiah maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.000000121 satuan. Kemudian apabila persentase penduduk lansia pada provinsi amatan naik sebesar 1 persen maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan naik sebesar 0.0103 satuan. Selanjutnya apabila indeks pembangunan manusia pada provinsi amatan naik sebesar 1 satuan maka Gini Ratio pada provinsi tersebut akan turun sebesar 0.0062 satuan. Y1 - 2016/06/20/ KW - Spatial Autoregressive Model KW - Matriks Rook Contiguity KW - Gini Ratio PB - UNY TI - SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN MATRIKS PEMBOBOT SPASIAL ROOK CONTIGUITY UNTUK PEMODELAN GINI RATIO DI INDONESIA TAHUN 2014 A1 - Syaadah, Lailatul A1 - Listyani, Endang ER -