%0 Thesis %9 S2 %A Astuti, Furintasari Setya %B Program Pascasarjana %D 2016 %F UNY:41132 %I UNY %K kebijakan ujian nasional, acuan kelulusan, kesiapan, motivasi, nilai sekolah, nilai ujian nasional matematika %T Pengaruh Kebijakan Ujian Nasional Terkait Acuan Kelulusan Terhadap Kesiapan, Motivasi, Nilai Sekolah, dan Nilai Ujian Nasional Matematika Siswa SMA se-Kabupaten Ngawi %U http://eprints.uny.ac.id/41132/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) seberapa banyak respon siswa yang setuju dan yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 2) ada tidaknya perbedaan kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional kelompok siswa yang setuju dan kelompok siswa yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 3) ada tidaknya perbedaan setiap variabel yaitu kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional matematika kelompok siswa yang setuju dan kelompok siswa yang tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 4) kelompok mana yang memiliki kesiapan , motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional yang lebih baik. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dengan metode survei dan dianalisis secara kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA/MA se-Kabupaten Ngawi. Dari populasi yang ada diambil enam sekolah yang masing-masing sekolah akan diambil dua kelas sebagai sampel penelitian, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 364 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: 1) instrumen tes kesiapan, 2) instrumen tes motivasi, 3) instrumen nilai sekolah, dan 4) instrumen nilai ujian nasional. Untuk menguji ada tidaknya perbedaan semua variabel terikat pada kedua kelompok secara simultan digunakan uji T2 Hotelling’s. Jika terdapat perbedaan akan dilanjutkan uji independent samples t-test untuk menguji perbedaan setiap variabel terikat pada dua kelompok digunakan uji. Selanjutnya setelah variabel apa sajakah yang memiliki perbedaan, dilanjutkan dengan dengan uji t-Bonferroni untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional matematika lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) siswa yang merespon tidak setuju sebesar 20,88 % dan siswa yang merespon nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan sebesar 79,12%, 2) terdapat perbedaan (secara simultan) kesiapan, motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju, 3) tidak terdapat perbedaan kesiapan antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju, tetapi terdapat perbedaan motivasi, nilai sekolah, dan nilai ujian nasional antara kelompok setuju dengan kelompok tidak setuju nilai ujian nasional tidak menjadi salah satu syarat kelulusan, 4) kelompok setuju memiliki nilai sekolah lebih baik daripada kelompok tidak setuju, tetapi kelompok tidak setuju memiliki motivasi dan nilai ujian nasional matematika lebih baik dibanding kelompok setuju.