%0 Thesis %9 S1 %A Esti, Esti %B Administrasi Pendidikan %D 2016 %F UNY:40743 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T PENGELOLAAN KELAS DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SAPEN KOTA YOGYAKARTA %U http://eprints.uny.ac.id/40743/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta; (2) hambatan dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan penyajian secara deskriptif. Sumber data penelitian yaitu kepala sekolah dan guru/wali kelas. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman, dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan (1) Pengelolaan kelas di SD Muhammadiyah Sapen yaitu dengan menggunakan pendekatan elektis/pluralistik sehingga terjalin hubungan yang positif. Teknik pembinaan dan penerapan disiplin guru menerapkan tindakan preventif berupa aturan, untuk pemeliharaan dan peningkatan disiplin guru menerapkan tindakan korektif berupa sanksi. Guru mengelola interaksi belajar dengan menerapkan kurikulum 2013 dan pendidikan karakter, agar kelas kondusif guru melakukan dengan berhitung bahasa arab. Guru juga menerapkan hukuman dan hadiah, hukuman berupa tadarus/baca doa, mengerjakan tugas dan piket kelas, kemudian hadiah berupa bintang prestasi dan pin/bingkisan. Tempat duduk diatur secara tradisional, setengah lingkaran dan berkelompok, serta posisi duduk siswa berpindah-pindah. Guru mengatur media pembelajaran setahun sekali di awal semester, dan menerapkan jadwal piket serta memasang hasil karya siswa untuk menjaga kebersihan dan keindahan kelas. (2) Hambatan bersumber dari lingkungan fisik yaitu jumlah rombel besar sehingga guru kesulitan dalam pengaturan ruang. Upaya yang dilakukan yaitu koordinasi dengan guru yang bersangkutan dan melakukan penjadwalan. Hambatan bersumber dari kondisi sosio-emosional yaitu guru kesulitan memusatkan perhatian siswa. Upaya yang dilakukan yaitu membuat kelompok belajar. Hambatan bersumber dari kondisi organisasional yaitu kedisiplinan kurang dan kenakalan siswa. Upaya yang dilakukan yaitu memberikan nasehat, pembinaan, komunikasikan dengan orangtua dan menindaklanjuti dengan layanan psikolog.