%0 Thesis %9 S1 %A Baiq Adelia, Meilinda Purnamasari %B Jurusan Pendidikan Luar Biasa %D 2016 %F UNY:40723 %I Universitas Negeri Yogyakarta %T PENINGKATAN KEMAMPUAN MERANGKAI KALIMAT ANAK TUNARUNGU DI KELAS DASAR V SLB B KARNNAMANOHARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN I-CHAT %U http://eprints.uny.ac.id/40723/ %X Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan merangkai kalimat anak tunarungu di kelas Dasar V di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta melalui penggunaan media pembelajaran I-CHAT. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa tunarungu kelas Dasar V di SLB B Karnnamanohara yang berjumlah 5 siswa, serta guru kelas. Penelitian dilaksanakan sebanyak 8 x pertemuan dalam 2 siklus. Data yang dikumpulkan menggunakan tes kemampuan merangkai kalimat siswa, observasi terhadap kinerja siswa dan guru, serta wawancara dengan guru kelas, dan analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram, dan pengujian hipotesis dengan membandingkan rata-rata nilai siswa untuk tes pra tindakan dan tes pasca tindakan 2. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran I-CHAT mampu meningkatkan kemampuan merangkai kalimat siswa kelas Dasar V di SLB B Karnnamanohara. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan skor dari rata-rata nilai 19 pada tes pra tindakan menjadi skor 53 pada tes pasca tindakan siklus 1. Peningkatan tersebut dilakukan dengan tindakan pada siklus 1 menggunakan modul susun kalimat untuk unsur S-P-O, S-P-K, dan S-P-O-K dengan melakukan percakapan sederhana mengenai I-CHAT, mendemonstrasikan dan membimbing siswa mengoperasikan I-CHAT untuk modul susun kalimat, lalu siswa dapat mencoba sendiri membuat kalimat dengan kosakata yang ditentukan. Pada siklus 2 terdapat peningkatan skor dari rata-rata nilai 53 pada tes pasca tindakan siklus 1 menjadi skor 72 pada tes pasca tindakan siklus 2. Peningkatan tersebut dilakukan dengan tindakan menggunakan modul latihan dan game untuk kalimat 4 dan 5 kata, dengan melakukan percakapan mengenai modul latihan dan game , mendemonstrasikan dan membimbing siswa mengoperasikan I-CHAT, lalu siswa dapat mencoba sendiri merangkai kalimat acak. Pada siklus 2, siswa mengalami peningkatan nilai tes karena dilakukan penggantian modul belajar yang lebih memudahkan siswa dalam memahami cara merangkai kalimat, yaitu dari modul susun kalimat menjadi modul latihan dan game. Pengujian hipotesis dengan membandingkan rata-rata nilai tes membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan merangkai kalimat siswa menggunakan media pembelajaran I-CHAT, karena terdapat peningkatan rata-rata nilai sebesar 53 dari tes pra tindakan ke tes pasca tindakan 2.