@phdthesis{UNY40496, title = {PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERERI 2 YOGYAKARTA}, author = {LINA PUSPITA RATIH}, school = {FIS}, year = {2016}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 2 Yogyakarta 2) mengungkap hambatan dalam pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PPKn serta solusi yang dapat digunakan guna mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PPKn di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data induktif, yang tahapannya meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengintegrasian pendidikan antikorupsi di SMA Negeri 2 Yogyakarta dapat dilakukan dengan dua proses: pertama, perencanaan proses perencanaaan yaitu dimulai dengan penyusunan RPP di dalamnya memuat materi tentang korupsi dan antikorupsi, menambahkan suplemen referensi untuk membantu menganalisis kasus-kasus korupsi, dan menyelipkan nilai-nilai antikorupsi; kedua, pelaksanan pendidikan antikorupsi dilakukan melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, dengan cara mengintegrasikan isu-isu aktual dan kontroversial pemberantasan korupsi ke dalam materi PPKn melalui metode group investigation dan in-class discussion. 2) Hambatan yang dihadapi terdiri dari hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal berasal dari siswa yaitu rendahnya minat dan antusiasme dalam pelajaran PPKn, sedangkan hambatan eksternal berasal dari guru. Sikap kurang tegas guru terhadap siswa menyebabkan siswa cenderung kurang disiplin selain itu jam pelajaran PPKn yang sangat sedikit menyebabkan guru tidak leluasa dalam pengembangan alternatif pendidikan antikorupsi. Solusi yang dilakukan guru adalah dengan memberikan motivasi, memberikan hukuman dan rewards kepada siswa dan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi. Kata kunci: Pengintegrasian, pendidikan antikorupsi, PPKn}, url = {http://eprints.uny.ac.id/40496/} }