@unpublished{UNY37681, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, year = {2016}, month = {July}, author = {Eka Solechah}, title = {ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN BAHASA PENYIAR DAN PENDENGAR RADIO DI CIREBON}, keywords = {Alih Kode, Campur Kode, Radio, Cirebon}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk beserta faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada tuturan bahasa penyiar dan pendengar radio di Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak bebas libat cakap (SBLC) diikuti dengan teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Adapun metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih substitusional dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Analisis data dalam penelitian ini diawali dengan pendeskripsian data berupa rekaman percakapan di lapangan yang ditranskripsikan dengan transkripsi ortografis, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi data, kategorisasi data, dan terakhir dilakukan analisis data. Keabsahan data diperoleh dari perpanjangan keikutsertaan, pemeriksaan dari teman sejawat, dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama adalah bentuk alih kode beserta faktor penyebab terjadinya alih kode. Bentuk-bentuk alih kode yang ditemukan meliputi alih kode internal dan alih kode eksternal. Alih kode internal berupa alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dialek Cirebon, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda, dan alih kode dari bahasa Jawa dialek Cirebon ke bahasa Indonesia, sedangkan alih kode eksternal yang ditemukan berupa alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya alih kode adalah, (1) penutur, (2) mitra tutur, (3) peralihan topik pembicaraan, dan (4) perubahan situasi. Kedua yaitu bentuk campur kode beserta faktor penyebab terjadinya campur kode. Bentuk campur kode yang ditemukan meliputi campur kode internal dan campur kode eksternal. Campur kode internal terjadi pada tataran kata, frasa, dan klausa, sedangkan campur kode eksternal terjadi pada tataran kata dan frasa. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya campur kode yaitu, (1) mitra tutur, (2) keterbatasan kode, (3) tujuan tertentu; memperjelas sesuatu, menanyakan kabar, menyebutkan judul lagu, mengakrabkan diri, menympaikan salam, mengajak bergoyang, menciptakan humor, dan (4) bergengsi.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/37681/} }