%0 Thesis %9 S2 %A Kastalani, Muhammad %B Program Pascasarjana %D 2012 %F UNY:36360 %I UNY %K miskonsepsi guru, bilangan kuantum,2 konfigurasi elektronik, CRI %T Miskonsepsi Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektronik pada Guru Kimia SMA di Banjarmasin %U http://eprints.uny.ac.id/36360/ %X Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan: 1) persentase miskonsepsi, 2) konsep yang cenderung mengalami miskonsepsi, dan 3) penyebab terjadinya miskonsepsi bilangan kuantum dan konfigurasi elektronik pada guru kimia SMA di Banjarmasin. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha memperoleh gambaran miskonsepsi bilangan kuantum dan konfigurasi elektronik pada guru kimia yang diidentifikasi dengan menggunakan teknik CRI (Certainly Of Response Index). Subjek penelitian ini adalah 47 guru kimia SMA di kota Banjarmasin. Instrumen pengumpul data adalah tes miskonsepsi yang terdiri atas 47 soal pilihan ganda yang disertai kriteria CRI, angket dan wawancara. Selain diminta untuk memilih jawaban, para guru diminta untuk memberikan nilai CRI (0-5) yang besarnya sesuai dengan tingkat kepercayaannya dalam menjawab soal-soal tersebut. Seorang guru dapat dinyatakan mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dengan cara membandingkan benar tidaknya jawaban pertanyaan yang diberikan dengan nilai CRI yang diisi guru. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Guru kimia SMA di Banjarmasin mengalami miskonsepsi bilangan kuantum dan konfigurasi elektronik dengan rata-rata sebesar 63,0 %. 2) Bagian konsep yang cendrung mengalami miskonsepsi yaitu makna bilangan kuantum dengan persentase terbesar 83,0 %, hubungan bilangan kuantum â„“ dan mâ„“ dengan notasi orbital dengan persentase terbesar 87,2 %, seperangkat bilangan kuantum dengan persentase terbesar 95,7 %, aturan Hund dengan persentase terbesar 93,6 %, prinsip Pauli dengan persentase terbesar 80,9 %, penulisan konfigurasi elektronik dengan persentase terbesar 95,7 %, dan aturan aufbau dengan persentase terbesar 87,2 %. 3) Miskonsepsi yang dialami guru disebabkan oleh pengetahuan guru yang kurang menguasai materi dan buku teks sumber belajar yang digunakan.