%0 Thesis %9 S2 %A Dhany, Chindra Triwulan %B Program Pascasarjana %D 2016 %F UNY:35522 %I UNY %K Self-Efficacy, Motivasi Belajar, Metode Mengajar Guru, Kesulitan Belajar %T Hubungan Antara Self-Efficacy, Motivasi Belajar Dan Metode Mengajar Guru Dengan Kesulitan Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se-Kecamatan Ngaglik %U http://eprints.uny.ac.id/35522/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-efficacy, motivasi belajar dan metode mengajar guru dengan kesulitan belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngaglik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi siswa kelas V SD se-Kecamatan Ngaglik 1073 siswa. Teknik pengambilan sampel secara undian dengan jumlah sampel 319 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dan skala. Teknik wawancara digunakan untuk melakukan studi pendahuluan mengetahui faktor eksternal dan internal kesulitan belajar IPS siswa kelas V. Teknik observasi untuk mengamati metode mengajar yang digunakan guru, sedangkan teknik skala untuk mengungkapkan self-efficacy siswa, motivasi belajar, metode mengajar guru dan kesulitan belajar siswa. Uji persyaratan analisis yang digunakan yaitu uji normalitas, uji linearitas dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi parsial dan korelasi ganda. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara self-efficacy dengan kesulitan belajar IPS dengan nilai signifikansi 0,000 dan koefisien korelasi -0,216 yang dikontrol variabel motivasi belajar dan metode mengajar guru, (2) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara motivasi belajar dengan kesulitan belajar IPS dengan nilai signifikansi 0,000 dan koefisien korelasi sebesar -0,523 yang dikontrol variabel self-efficacy dan metode mengajar guru dan (3) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara metode mengajar guru dengan kesulitan belajar IPS dengan nilai signifikansi 0,006 dan koefisien korelasi -0,155 yang dikontrol variabel self- efficacy dan motivasi belajar. Hal itu berarti semakin tinggi self-efficacy, motivasi belajar siswa dan metode mengajar guru maka semakin rendah tingkat kesulitan belajar IPS siswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah self-efficacy, motivasi belajar siswa dan metode mengajar guru maka semakin tinggi tingkat kesulitan belajar IPS siswa, (4) terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy, motivasi belajar, dan metode mengajar guru secara bersama-sama dengan kesulitan belajar IPS dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai R = 0,735. Hal ini membuktikan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara self-efficacy, motivasi belajar, dan metode mengajar guru dengan kesulitan belajar siswa