%0 Thesis %9 S1 %A Arga, Vallen %A Cholisin, %B PKnH %D 2016 %F UNY:35366 %I FIS %T Kemiskinan Nelayan Buruh Ditinjau dari Perspektif Kesadaran Politik: Studi terhadap Masyarakat Nelayan di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap %U http://eprints.uny.ac.id/35366/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena kemiskinan nelayan buruh ditinjau dari perspektif kesadaran politik pada masyarakat nelayan di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap. Paradigma penelitian yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan penelitian kualitatif. Fenomenologi-interpretatif dipilih sebagai strategi penelitian guna mengupas makna dibalik fenomena yang ada. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria: nelayan yang tidak memiliki alat produksi sendiri, bekerja pada unit penangkapan tradisional, dan terdata sebagai anggota di Kelompok Nelayan Pandanarang Pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian ketiganya ditriangulasikan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Data yang didapat kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis data Colaizzi (Colaizzi’s method). Hasil dari proses analisis data kemudian disajikan dari awal hingga akhir secara deskriptif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa kemiskinan nelayan buruh merupakan suatu kondisi yang mengarah pada rendahnya kesadaran politik nelayan buruh. Kecenderungan rendahnya kesadaran politik tersebut tampak dari kesadaran terhadap kebijakan pemerintah, perhatian terhadap kegiatan politik, penerimaan informasi politik, dan keterbukaan dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah yang cenderung rendah. Penelitian ini juga mengungkap fakta bahwa dimensi kultural turut mempengaruhi kemiskinan nelayan buruh, seperti rasa malas dan sikap otonom yang cenderung kuat. Hasil penelitian ini menguatkan konsep “Lingkaran Kemiskinan Bertingkat” (Nested Spheres of Poverty) dimana kemiskinan merupakan kondisi kekurangan secara multidimensional dari aspek sosial, ekonomi, ekologi, serta politik. Selain itu, hasil yang diperoleh juga melengkapi konsep tersebut dimana selain dibutuhkan adanya infrastruktur dan pelayanan (service), juga dibutuhkan pemberdayaan dan penyadaran masyarakat. Oleh karena itu, dapat dimaknai bahwa selain ditunjang dengan adanya infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah, LSM, maupun sektor swasta, peningkatan kesejahteraan nelayan buruh juga sebaiknya diiringi dengan proses pembinaan dan upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan kesadaran politik. Hal ini dimaksudkan agar nelayan buruh dapat lebih partisipatif dan berperan dalam proses pembangunan.