@phdthesis{UNY35111, author = {Lilintri Nurhayati}, title = {Perbandingan Keefektifan Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Guided Inquiry Ditinjau dari Self-efficacy dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X SMAN 2 Playen Gunungkidul}, month = {August}, year = {2012}, school = {UNY}, keywords = {problem solving, guided inquiry, self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keefektifan strategi pembelajaran problem solving ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika; 2) mendeskripsikan keefektifan strategi pembelajaran guided inquiry ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika; dan 3) mengetahui strategi pembelajaran manakah yang lebih efektif ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X SMAN 2 Playen Gunungkidul, yang terdiri dari enam kelas, yakni kelas XA, XB, XC, XD, XE, dan XF. selanjutnya diambil secara acak dua kelas sebagai sampel. Kelas yang diperoleh adalah kelas XE dan XF. Kemudian dipilih secara acak sehingga diperoleh kelas XE dikenai perlakuan berupa strategi pembelajaran problem solving, dan kelas XF dengan strategi pembelajaran guided inquiry. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan pemecahan masalah dan angket self-efficacy. Instrumen telah divalidasi oleh tiga orang ahli dan telah dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas instrumen tes kemampuan pemecahan masalah sebesar 0,656 dan koefisien reliabilitas instrumen angket self-efficacy matematika siswa sebesar 0,892. Hasil perhitungan SEM untuk tes kemampuan pemecahan masalah dan angket self-efficacy matematika siswa adalah 4,315 dan 4,386. Analisis data meliputi: analisis uji proporsi dan analisis two-group MANOVA. Uji proporsi digunakan untuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran problem solving dan guided inquiry pada masing-masing variabel dependen dan analisis two-group MANOVA digunakan untuk membandingkan keefektifan strategi pembelajaran problem solving dan guided inquiry, setiap analisis dilakukan pada taraf signifikansi 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) strategi pembelajaran problem solving tidak efektif ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas X SMAN 2 Playen Gunungkidul; 2) strategi pembelajaran guided inquiry tidak efektif ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas X SMAN 2 Playen Gunungkidul; dan 3) tidak terdapat perbedaan keefektifan secara signifikan antara strategi pembelajaran problem solving dan guided inquiry ditinjau dari self-efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Kelas X SMAN 2 Playen Gunungkidul.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/35111/} }