@techreport{UNY34749, journal = {LAPORAN PPL}, institution = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK N 2 PENGASIH}, author = {Anggit Setiawan Anggit Setiawan}, type = {Project Report}, year = {2015}, publisher = {LPPMP, Universitas Negeri Yogyakarta}, url = {http://eprints.uny.ac.id/34749/}, keywords = {PPL, Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, SMK N 2 Pengasih}, abstract = {Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus 2015 yang berlokasi di SMK Negeri 2 Pengasih telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 41 mahasiswa dari program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Pendidikan Teknik Elektronika, Pendidikan Teknik Informatika, Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Mekatronika, Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Otomotif, dan Pendidikan Bahasa Inggris Sebelum pelaksanaan PPL di sekolah, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan observasi. Observasi ini dilakukan sebagai tolak ukur dalam perumusan program PPL yang akan dilaksanakan, mengetahui kondisi dan situasi kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, mengetahui karakter siswa, dan mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Begitu pula dengan kegiatan konsultasi atau bimbingan dengan guru pembimbing dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL. Selama kegiatan PPL, praktikan melakukan praktik mengajar mandiri dan terbimbing di satu kelas, yaitu kelas X TB 1 dengan mata pelajaran Konstruksi Bangunan dan Ukur Tanah. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan praktik mengajar sebanyak 8 kali tatap muka dengan total 44 jam pelajaran. Kegiatan yang dilakukan selama PPL antara lain adalah persiapan administrasi mengajar, melakukan praktik mengajar dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL ini adalah pengalaman nyata baik dalam bentuk pengalaman mengajar maupun non mengajar. Dari pengalaman mengajar, mahasiswa memperoleh pengalaman situasi dan kondisi nyata dalam kelas dengan berbagai permasahalan yang terjadi. Sementara dari pengalaman non mengajar mahasiswa dihadapkan untuk mengenali dan mengatasi berbagai permasalahan yang timbul di lingkungan sekolah. Semua pengalaman ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik dan dapat dijadikan bekal dalam pengabdian diri di masyarakat khususnya di dunia pendidikan di masa yang akan datang.} }